Berita

Hukum

Tim Bareskim Masih Geledah Ruang Kerja Denny Indrayana

RABU, 01 APRIL 2015 | 17:43 WIB | LAPORAN:

Penyidik Bareskrim Polri melakukan penggeledahan di Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, terkait kasus dugaan korupsi pengadaan program payment gateway 2014 yang menjerat mantan Wakil Menteri Huk‎um dan HAM Denny Indrayana sebagai tersangka.

Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri Kemenkumham Ferdinan Siagian mengakui penggeledahan dilakukan di bekas ruang kerja Denny Indrayana saat masih menjabat Wamenkumham.

"Di lantai lima, ruangan beliau (Denny) dulu dan kemungkinan ada diteruskan ke Karo Keuangan dan Karo Umum," ujar Ferdinan kepada wartawan di kantornya, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Rabu (1/4).


Dia menjelaskan, penggeledahan dilakukan di bekas ruang kerja Denny lantaran di sana tersimpan sejumlah dokumen terkait program payment gateway.

"Hanya mencari semua hasil pekerjaan pak wamen. Semua dokumen ketika beliau menjadi wamen," ujar Ferdinan.

Lebih jauh Ferdinan menjelaskan penyidik yang melakukan penggeledahan berjumlah 15 orang. Penggeledahan ini dilakukan sejak pukul 10.00 WIB dan sampai saat ini masih berlangsung.

Informasi yang dihimpun, penggeledahan dilakukan di ruangan yang dulu dipakai Denny Indrayana saat menjabat wamenkumham. Ruangan itu satu lantai dengan ruang kerja Menkumham sekarang Yasonna H. Laoly. Namun, awak media tidak diperkenankan menunggu di luar ruangan, hanya diminta menunggu di lobi gedung lantaran. Hingga pukul 17.10 WIB penggeledahan masih berlangsung dan steril dari siapapun kecuali penyidik Bareskrim.

Seperti diketahui, penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri menetapkan mantan Wamenkumham Denny Indrayana sebagai tersangka kasus dugaan korupsi program payment gateway 2014. Dia diduga menyalahgunakan wewenang dalam program sistem pembayaran pembuatan paspor secara elektronik di Kementrian Hukum dan HAM.

Penyidik mengenakan pasal 2 ayat 1, Pasal 3 dan pasal 23 UU 31/1999 tentang Tindak Pidana Korupsi junto pasal 421 KUHP junto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP tentang penyalahgunaan wewenang secara bersama-sama.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya