Demi harga diri sang ibu, Fanny setuju pernikahan dibatalkan. KeputuÂsan calon suami untuk mualaf menjadi masalah.
Menikah itu bukan cuma bermodal cinta. Butuh mental yang kuat sebelum hingga sesudah duduk di pelaminan. Tengok lah cerita Fanny Ghassani. Sedianya artis dan presenter ini sudah menjadi nyonya dari pria bernama Victor pada 31 Januari 2015. Dasar apes, hanya empat hari jelang hari-H, pernikahan itu batal!
"Sudah sempat sebar undangan. BatalÂnya kan empat hari sebelumnya. Ada 150 yang belum (disebar)," curhat Fanny.
Tidak hanya repot mengurusi soal pembatalan acara dan undangan, Fanny pun malu berat.
"Yang aku sayangkan, kenapa baru tidak setuju setelah empat hari sebelum pernikahan, kenapa nggak dari awal. Sekarang tinggal malunya saja yang didapat," seloroh pemilik nama asli Ghassani Virera ini.
Bila dihitung secara nominal, berapa kerugiannya?
"Kerugian sih nggak banyak. Gedung mau balikin separuhnya, DP (uang muka) palingan. Souvenir dan undangan ya (rugi) harus bisa ikhlas. Kita nikah uang sendiri, benar-benar nggak minta patungan (keluarga)," jawab Fanny.
Sejak kegagalan pernikahannya itu, Fanny sempat ditanya oleh beberapa teman dan keluarga. Namun, baru beÂberapa waktu belakangan ini dia bisa menjelaskan.
"Ada yang datang temanku, katanya 'kok nggak ada?' Itu yang aku sebar di Path. Kalau keluarga telepon, nggak aku sebutkan alasannya apa, karena sensitif. Aku kasih tahu saja batalnya," tutur peÂsinetron Si Biang Kerok, Ustadz Fotocopy dan Hanya Tuhanlah Yang Tahu ini.
Terkuak alasan Fanny dan Victor gagal menikah karena masalah perbeÂdaan keyakinan. Namun itu langsung dibantahnya. Fanny bilang kalau Victor sudah mualaf sejak Desember 2014. Saat pernikahan mau digelar itu lah tiba-tiba keluarga Victor minta dibatalkan.
"Permasalahannya dari keluarga seberang. Saat pihak laki-laki mau urus surat, RT, RW nggak bisa keluarkan surat," ungkap Fanny.
Pihak RT dan RW tempat tinggal Victor menyebutkan bahwa pernikahan tersebut ternyata tidak diberi restu oleh orangtua calon mempelai laki-laki.
"Katanya harus ada surat izin dan restu orangtua. Di Islam kan harusnya kan laki-laki bisa sendiri ya, kayaknya juga nggak ada gituan," lanjut pemain film
Kutukan Suster Ngesot ini.
Alasan lebih detil kenapa keluarga Victor membatalkan pernikahan tidak diketahui oleh Fanny.
"Intinya pihak sana nggak mau kita nikah. Mamaku kan punya harga diri ya. Mama bilang, kalau nggak ya mundur dulu atau memang batal. Masa nikahnya nggak resmi di mata hukum kalau mau dilanjutin?" terangnya.
Akibat gagal menikah, Fanny sempat stress berat. Dia sampai lama mengurung diri di rumah.
"Sebulan pasca batal nikah aku nggak mau ketemu siapa-siapa. Sempat stress," kata penggemar olahraga beladiri ini.
"Waktu itu nggak mau kerja dan ngobrol. Takutnya orang malah kasihan dan nangis."
Selang beberapa waktu, Fanny meÂnyadari kalau Victor bukan satu-satunya lelaki di muka bumi ini.
"Nggak trauma lah. Kenapa trauma kan masih muda. Sudah meweknya sebuÂlan. Kalau dipikirin emosi dan marahnya nggak selesai," selorohnya. "Udah dua bulan makanya ngobrolnya santai. Kalau misalnya ketemu dua minggu setelah batal, pasti mataku masih segede bola basket. Sekarang sudah ikhlas."
Sama Victor masih berhubungan?
"Keluarga maunya ya disudahin. Tapi ya kita pernah saling cinta, jadi nggak mudah. Ya intinya masih baik," jawab Fanny. ***