Berita

ilustrasi/net

Bisnis

Lagi, Peruri Bantah Mesin Cetak Uang Rusak

SABTU, 28 MARET 2015 | 07:16 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) melalui Head of Corporate Transformation & Communicationnya, Eddy Kurnia membantah ada kerusakan mesin pencetakan uang hingga menyebabkan ketersediaan peredaran uang rupiah di dalam negeri terganggu.

Sebelumnya, bantahan terkait isu yang sama telah disampaikan Direktur Utama Peruri, Prastio.

"Seperti yang telah dijelaskan Direktur Utama ke salah satu media bahwa tidak benar ada kerusakan mesin pencetakan uang di Peruri yang mengganggu peredaran uang. Saat ini kami bekerja tanpa henti melakukan pekerjaan tersebut, bahkan produksi kami saat ini sedang tinggi-tingginya. Kondisi mesin prima, bekerja dengan baik," kata Eddy melalui surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Jumat (27/3).


Penegasan ini disampaikan Eddy untuk membantah pernyataan Wakil Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Widodo Tri Sektianto yang menyebut ada mesin pencetak uang milik Peruri yang rusak. Widodo mengaitkan-kaitkan secara liar dugaannya itu dengan dugaan tindak korupsi dalam pengadaan mesin pencetak uang di Peruri.

Diakui Eddy memang terjadi gangguan teknis-teknis kecil seperti juga terjadi mesin pada umumnya, namun sekarang ini permasalahan tersebut sudah bisa diatasi semuanya dengan baik sebagai bagian dari pemeliharaan.

"Sekarang ini mesin di dalam kondisi prima," tegasnya.

Terkait tudingan bahwa kerusakan mesin berakibat pada terganggunya peredaran uang, Eddy menegaskan hal itu sama sekali tidak terkait dengan Peruri. Menurut dia tidak ada hubungan langsung antara tugas Peruri sebagai 'dapur' uang dengan kebijakan peredaran uang yang merupakan domain Bank Indonesia.

"Kami tidak berwenang memberikan komentar soal uang beredar, tugas kami mencetak uang dan sudah dijalankan dengan baik," katanya.

"Kerjasama kami dengan Bank Indonesia berjalan sangat baik. Kami menajalankan kewajiban dengan sungguh-sungguh," sambung dia.

Lebih lanjut dikatakan Eddy, sejauh ini sudah banyak disampaikan penjelasan dengan jernih dari pihak berkompeten baik dari BI maupun pengamat terkait persoalan nilai tukar rupiah.

"Jadi tolong bantu kami beri kesempatan bekerja untuk negara dengan sebaik-baiknya. Saya pikir komitmen kita sama, mengabdi untuk negeri tercinta ini," tukasnya.[dem]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya