Berita

megawati/net

KONGRES PDI PERJUANGAN

Inilah Dasar Mengapa DPD DIY Tetap Menghendaki Megawati Jadi Ketum

KAMIS, 26 MARET 2015 | 05:15 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, merupakan kader yang luar biasa. Megawati juga adalah pemersatu partai sekaligus pemersatu bangsa.

"Dari sisi ideologi, Bu Mega konsisten menjalankan Pancasila dan ajaran Soekarno melawan imperialisme. Dalam sepuluh tahun terakhir, Bu Mega berhasil membentuk PDIP menjadi berkarakter," kata Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Eko Suwanto, kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Kamis, 26/3).

Karena itulah, ungkap Eko, DPD PD Perjuangan DIY menginginkan agar Megawati kembali menduduki jabatan ketua umum. Hal itu sesuai dengan hasil keputusan dalam Konfercab dan Konferda DIY. Keputusan ini juga sama dengan keputusan 508 Konfercab dan 34 Konferda se-Indonesia. Ditambah dengan hasil Rapat Kerja Nasional di Semarang September 2014 lalu.


"Sehingga keputusan Bu Megawati sebagai Ketum tinggal menunggu saja di Kongres," jelas Eko.

Dengan adanya keputusan Konfercab dan Konferda itulah, sambung Eko, maka nantinya dalam Kongres hanya bersifat pengukuhan saja. Dan jelas hal ini juga menghindari perilaku perlombaan memberi fasilitas oleh kandidat ke peserta Kongres.

"Tidak seperti partai lain yang ada karantina, difasilitasi, dan lain-lain," jelas Eko.

Terkait dengan survei Poltracking Indonesia yang menunjukkan bahwa Megawati tak lagi direkomendasikan untuk memimpin PDI Perjuangan, Eko menghormatinya sebagai sebagai salah satu pengembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Namun demikian, Eko juga menggariskan beberapa hal penting dalam menilai publikasi hasil survei, terutama soal Kongres di Bali mendatang.

"Siapa yang membiayai survei dan apa motifnya? Kita percaya teman-teman PDIP tidak akan terprovokasi motif memecah PDIP. Kita percaya 100 persen bermufakat memilih Bu Mega," demikian Eko. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya