Sejumlah delegasi partai sayap kiri luar negeri memberikan dukungannya terhadap perjuangan Partai Rakyat Demokratik (PRD).
Aktifis Socialist Alliance Australia, Alex Brainbridge, mengungkapkan, Indonesia dan Australia menghadapi persoalan yang sama dalam menghadapi penjajahan gaya baru atau neokolonialisme.
"Kami menolak sikap negara kami yang memotong hak rakyat untuk mendapatkan gaji yang layak. Kami menolak upaya pemerintah untuk meningkatkan usia pensiun pegawainya agar pemerintah bisa punya dana lebih," kata Alex disela-sela Kongres PRD di Hotel Acacia, Jakarta Pusat, Rabu (25/3).
"Kami berjuang untuk untuk berjuta orang, bukan untuk jutawan. Kami yakin apa yang kami lakukan juga dilakukan PRD di Indonesia karena gerakan kita bersifat internasional," sambungnya.
Sementara aktifis Partai Pekerja Filipina, Luke, mengatakan, Indonesia dan Filipina merupakan dua negara yang berasal dari satu rumpun.
"Kita dipisahkan dan diceraiberaikan oleh kolonialisme. Dan hingga saat ini rantai kolonialisme itu belum putus, masih sama-sama menindas rakyat kita. Kami mengajak PRD untuk menyatukan aktifitas. Kami mengundang PRD untuk hadir ke Filipina pada bulan November 2015 kelak untuk menentang APEC," demikian Luke.
"Kita dipisahkan dan diceraiberaikan oleh kolonialisme. Dan hingga saat ini rantai kolonialisme itu belum putus, masih sama-sama menindas rakyat kita. Kami mengajak PRD untuk menyatukan aktifitas. Kami mengundang PRD untuk hadir ke Filipina pada bulan November 2015 kelak untuk menentang APEC," demikian Luke.
Solidaritas yang sama juga disampaikan oleh para delegasi sayap partai kiri luar negeri lainnya. Diantaranya dari Partai Sosialis Malaysia, Partai Kiri Swedia dan Partai Demokrat Timor Leste.
[cho]