Berita

Bisnis

Jokowi Mau Industri Jepang dan China Pindah ke Indonesia

MINGGU, 22 MARET 2015 | 17:35 WIB | LAPORAN:

Presiden Joko Widodo membawa misi khusus dalam kunjungannya ke Jepang dan China kali ini. Presiden ingin menarik pusat-pusat industri yang ada di Jepang dan China ke Indonesia.

Menurut Jokowi, Jepang saat ini investor kedua terbesar di Indonesia. Sedangkan China sangat berpotensi untuk melakukan investasi berskala besar di Indonesia selama 10 tahun ke depan. Namun, Jokowi tidak ingin hanya modal dari Jepang dan China saja yang masuk, tapi juga industri dan teknologinya.

"Kita ingin investasi masuk ke Indonesia. Kita hargai tidak hanya modal yang mereka bawa tapi juga teknologi, sistem, dan jaringan internasional yang mereka punyai," jelas Jokowi sebelum bertolak ke Jepang di Bandara Halim Perdana Kusuma, Minggu (22/3).


Selama ini, lanjut Jokowi, banyak industri yang pindah dari Jepang, Korea, dan China ke Asia Tenggara didorong oleh demografi dan relitas bisnis. Tren ini akan terus meningkat dan bahkan akan lebih besar. Karena itu, Indonesia harus bekerja keras agar semakin banyak industri dari Jepang dan China pindah ke Indonesia.

"Untuk capai tujuan ini, kita sudah ambil beberapa langkah. Mulai perbaiki infrastruktur baik listrik, jalan tol, pelabuhan, dan juga membangun national one-stop service di BKPM. Kita juga perbaiki ruang fiskal dan terus menekan inflasi," jelas Jokowi.

Karena itu, dalam kepulangannya nanti, Jokowi yakin bisa membawa oleh-oleh yang menggembirakan bagi perekonomian nasional.

"Kunjungan saya ke Jepang dan Tiongkok ini diharapkan bisa berikan penjelasan konkret, lebih gamblang, dan kita harapkan investasi baik dari dalam negeri maupun dari luar akan meningkat. Kita berharap kunjungan ini bermanfaat bagi bangsa, negara, dan rakyat kita," tandasnya.[dem]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya