Presiden Joko Widodo membawa misi khusus dalam kunjungannya ke Jepang dan China kali ini. Presiden ingin menarik pusat-pusat industri yang ada di Jepang dan China ke Indonesia.
Menurut Jokowi, Jepang saat ini investor kedua terbesar di Indonesia. Sedangkan China sangat berpotensi untuk melakukan investasi berskala besar di Indonesia selama 10 tahun ke depan. Namun, Jokowi tidak ingin hanya modal dari Jepang dan China saja yang masuk, tapi juga industri dan teknologinya.
"Kita ingin investasi masuk ke Indonesia. Kita hargai tidak hanya modal yang mereka bawa tapi juga teknologi, sistem, dan jaringan internasional yang mereka punyai," jelas Jokowi sebelum bertolak ke Jepang di Bandara Halim Perdana Kusuma, Minggu (22/3).
Selama ini, lanjut Jokowi, banyak industri yang pindah dari Jepang, Korea, dan China ke Asia Tenggara didorong oleh demografi dan relitas bisnis. Tren ini akan terus meningkat dan bahkan akan lebih besar. Karena itu, Indonesia harus bekerja keras agar semakin banyak industri dari Jepang dan China pindah ke Indonesia.
"Untuk capai tujuan ini, kita sudah ambil beberapa langkah. Mulai perbaiki infrastruktur baik listrik, jalan tol, pelabuhan, dan juga membangun national one-stop service di BKPM. Kita juga perbaiki ruang fiskal dan terus menekan inflasi," jelas Jokowi.
Karena itu, dalam kepulangannya nanti, Jokowi yakin bisa membawa oleh-oleh yang menggembirakan bagi perekonomian nasional.
"Kunjungan saya ke Jepang dan Tiongkok ini diharapkan bisa berikan penjelasan konkret, lebih gamblang, dan kita harapkan investasi baik dari dalam negeri maupun dari luar akan meningkat. Kita berharap kunjungan ini bermanfaat bagi bangsa, negara, dan rakyat kita," tandasnya.
[dem]