Berita

Bisnis

Pengamat Ini Yakin Jokowinomics Terlihat 6 Bulan Lagi

SABTU, 21 MARET 2015 | 13:41 WIB | LAPORAN:

Jokowinomics masih baru akan terlihat hasilnya 3-6 bulan medatang. Saat ini Jokowinomics masih menghadapi beberapa hambatan dan dilema.

Menurut pengamat ekonomi politik, Fachry Ali, Jokowinomics yang terlihat ekspansif itu mulai dipertanyakan saat harga dolar AS mengalami penguatan sementara rupiah terus alami depresiasi.

"Jokowinomics itu berhadapan dengan aktor-aktor bisnis yang bukan hanya domestik, tapi juga internasional. Penanaman modal asing yang sifatnya short term ini menjadi salah satu dilema pemerintahan Jokowi," kata Ali saat diskusi di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/3).


Menurut Ali, di saat penanaman modal asing yang sifatnya jangka pendek namun ingin memperoleh keuntungan cepat itu berpengaruh pada defisit neraca pembayaran.

"Makanya saat kemampauan pmerintah untuk bayar utang-utangnya berkurang, ini lahirkan ketidakpercayaan dan pelarian modal. Untuk sementara ini, itu sudah terjadi, walau masih sekitar 20 triliunan," jelasnya.

Untuk mengatasi itu, pemerintah Jokowi memang sudah mengeluarkan beberapa paket kebijakan di antaranya memberi kemudahan bebas visa bagi wisatawan asing di 45 negara. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki devisa negara dan posisi rupiah.

Kemudian, paket kebijakan lainnya adalah insentif di sektor pajak bagi pelaku-pelaku yang ingin melakukan ekspor. Bagi pelaku usaha yang ingin menanamkan modal di Indnesia juga akan diberikan insentif.

"Tapi paket ini kan baru akan berlaku per 1 April. Makanya saya bilang tadi baru akan terlihat tiga atau enam bulan ke depan," demikian Ali.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya