Berita

Bisnis

Rupiah Diprediksi Segera Menguat, Ini Alasannya

SABTU, 21 MARET 2015 | 12:53 WIB | LAPORAN:

. Pengusaha yang tergabung dalam Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (Gapensi) tengah gencar-gencarnya mengampanyekan penggunaan rupiah dalam setiap transaksi anggotanya. Kampanye itu diharapkan mengembalikan kepercayaan publik kepada mata uangnya sendiri.  

"Ada sebuah ironi, kenapa kita tidak percaya pada mata uang sendiri. Mata uang kita harus minimal berdaulat di wilayahnya sendiri," terang Sekretaris Jenderal Gapensi H. Andi Rukman Karumpa dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Sabtu (21/3).

Gapensi tengah gencar mengimbau kepada anggotanya agar menggunakan rupiah dalam setiap transaksi. Sehingga, target kampanye ini minimal rupiah berdaulat dulu di Gapensi.


Dia mengatakan, kedaulatan rupiah ini sudah memiliki landasan hukum yakni Undang Undang No.7 Tahun 2011 tentang penggunaan Rupiah dalam setiap transaksinya.

"Menurut Pasal 21 ayat (1) UU 07/2011, Rupiah wajib digunakan dalam  setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran, penyelesaian kewajiban lainnya yang harus dipenuhi dengan uang atau ransaksi keuangan lainnya, yang dilakukan di wilayah negara kesatuan republik Indonesia," papar Andi.

Gapensi optimistis rupiah akan kembali menguat dalam waktu dekat. Sebab, beberapa indikator ekonomi nasional menunjukkan kinerja positif.

"Misalnya dari sisi fiskal membaik, inflasi turun, surplus perdagangan di awal tahun, serta mulai terjadi capital inflow," demikian Andi.

Sebagaimana diketahui rupiah akhir-akhir ini melemah di atas Rp 13.000 per Dolar AS. Pelemahan ini menguntungkan dan memperkuat daya saing ekspor nasional. [sam]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya