Berita

nazaruddin/net

Hukum

Nazaruddin: Ibas Harus Jadi Tersangka!

RABU, 18 MARET 2015 | 18:37 WIB | LAPORAN:

. Sekjen Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas dituding banyak kecipratan uang. Uang mengalir ke kantong putra bungsu Presiden RI ke-VII Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu dari kongkalikong pengerjaan sejumlah proyek.

Bekas Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin yang mengatakan itu usai menjalani pemeriksaan di kantor KPK, Jakarta, Rabu (18/3). Nazaruddin keluar jam 17.35 WIB tadi. Dia digarap sebagai saksi dalam perkara pengadaan Alat Kesehatan Rumah Sakit Khusus Pendidikan Penyakit Infeksi Universitas Udayana tahun anggaran 2009.

"Banyak (terima uang), dari banyak proyek. Pokoknya banyaklah (uang) yang ke mas Ibas," terang pria yang tampil mengenakan kemeja tangan panjang biru itu.

Suami Neneng Sri Wahyuni itu mengaku telah menyampaikan ke mana saja aliran dana dari proyek yang disidik KPK kepada penyidik. Karena itu, dia memastikan bahwa Ibas yang kini menjabat Ketua Fraksi Demokrat di DPR layak menjadi pesakitan kasus korupsi.

"Ya harus tersangka lah," tegasnya sambil digiring mobil tahanan KPK.

Selama proses pemeriksaannya sebagai saksi di KPK, Nazaruddin kembali berkicau soal keterlibatan Ibas dalam sejumlah proyek yang terindikasi korup. Beberapa diantaranya yakni proyek pembangunan pusat olah raga Hambalang, dan proyek di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Nazaruddin juga sebelumnya menyebut Ibas pernah menerima uang sebanyak USD 200 ribu atau sekitar Rp 2,3 miliar terkait proyek Hambalang. Proyek di SKK Migas dan pembangunan anjungan lepas pantai (offshore) bersama dengan mantan Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana juga termasuk didalamnya. Ibas sendiri dalam beberapa kesempatan sudah membantah setiap tudingan dari Nazaruddin yang juga terpidana kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet Sea Games Palembang. [sam]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya