Berita

Bisnis

Ratusan Pegawai Blokir Jalan, Operasional Freeport Lumpuh

RABU, 18 MARET 2015 | 14:25 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Demonstrasi ratusan karyawan PT Freeport Indonesia membuat operasional perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) itu lumpuh. Aksi unjuk rasa karyawan
Freeport terjadi sejak Senin (16/3), dan sampai kemarin masih berlangsung. Demo dilakukan para karyawan di Rigde Camp, Mile 72, Distrik Tembagapura, Kabupaten
Mimika, Papua.

Terhentinya operasional pertambangan disebabkan pendemo melakukan aksi menutup jalan menuju ke lokasi tambang. Mereka mendirikan tenda di tengah jalan. Karyawan Freeport demo menuntut penegakan aturan perjanjian kerja bersama (PKB), perselisihan hubungan industrial (PHI), dan hak-hak karyawan. Kapolres Mimika AKBP Yusnanto mengatakan, pihaknya belum mengetahui sampai kapan aksi demo karyawan Freeport akan terus dilakukan. Dia bilang, pihaknya akan terus berjaga-jaga untuk memastikan demo berjalan dengan tertib.


"Para karyawan mengizinkan anggota Kepolisian melakukan patroli di lokasi, tapi mereka melarang pihak PT Freeport melintas apapun alasannya. Negoisasi masih terus kami lakukan," jelasnya.

Direktur Teknik dan Lingkungan Kementerian ESDM Bambang Susigit mengaku, pihaknya sudah mengetahui aksi demo karyawan Freeport.

"PT Freeport Indonesia sedang melakukan negosiasi dengan karyawan, dan meminta pendemo untuk membolehkan karyawan tambang lain masuk lokasi tambang,” ujar
Bambang. Sementara itu, Juru Bicara Freeport Indonesia Daisy Primayanti mengatakan, pihak manajemen dan para karyawan yang melakukan demo masih terus melakukan dialog intensif.

"Kami masih melakukan dialog dengan mereka yang demo. Yang pasti kondisi keamanan di area operasi dalam keadaan normal terkendali," kata Daisy kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Saat ditanya apakah benar operasi penambangan di Freeport lumpuh, Daisy enggan memberikan penjelasan. Pasalnya, kata dia, sejauh ini masih terus melakukan pembicaraan dengan para pendemo.***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya