Berita

edhie baskoro/net

Hukum

Didik Demokrat: Nyanyian Nazar, Itu Sudah Sampah!

RABU, 18 MARET 2015 | 13:34 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Nyanyian mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin yang menyerang partai berlambang mercy itu kerap dilakukan saat Nazar merasa tertekan di KPK.

Begitu kata Sekratari Fraksi Demokrat Didik Mukrianto saat ditemui di gedung DPR, Senayan, Jakarta (Rabu, 18/3). Pernyataan Didik ini menanggapi ocehan Nazar beberapa saat lalu yang menyebut bahwa Partai Demokrat pernah menjadi tempat penampungan uang dari hasil proyek Permai Group. Uang tersebut kemudian dibagikan ke ketua-ketua fraksi di DPR melalui perantara Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.

"Nazar bukan kali ini saja, ketika merasa tertekan di KPK pasti keluarkan testimoni-testimoni," ujarnya.


Dijelaskan Didik bahwa pernyataan Nazar tersebut tidak dilandasi dasar fakta yang jelas. Ibas yang dituduh Nazar membagi-bagikan uang kemana-mana, saat itu kapasitasnya belum sebagai ketua fraksi dan sekjen partai. Sehingga kewenangan yang dimiliki tidak memungkinkan untuk menjalin pembicaraan dengan ketua fraksi partai lain.

"Wacana uang ke sana ke mari standing-nya harus jelas. Ibas di tahun 2009 bukan dalam kapasitas ini. Jadi harus dari data yang valid, sehingga tidak timbul fitnah," lanjutnya.

Lebih lanjut, Didik tidak mau menduga-duga mengenai dalang di balik ocehan Nazar. Ia hanya menyebut apa yang dilakukan Nazar sebagai kebiasaan atau tabiat.

"Kita positif thinking. Itu kebiasaannya, budayanya seperti itu. Ini sudah jadi tabiat dia. itu sudah sampah!" lanjutnya.

Sementara itu, lanjutnya, pihak Ibas tidak akan melaporkan tindakan Nazar itu ke pihak berwajib. Pasalnya, pelaporan hukum harus dilakukan jika sudah jelas materi yang dilaporkan karena hukum bukan bersifat emosional.

"Ibas menilai itu belum pada substansi legalnya," tandas Didik.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya