Berita

ilustrasi

Bisnis

Tekan Rugi, Indofarma Usul Harga Obat Naik

SENIN, 16 MARET 2015 | 07:38 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

PT Indofarma (Persero) Tbk gentar juga melihat rontoknya nilai rupiah. Perseroan akan merugi karena bahan bakunya masih impor

"Industri farmasi memakai bahan baku impor semua. Kami membeli bahan baku dengan rupiah. Jadi rupiah me­lemah pasti terpengaruh," ujar Sekretaris Perusahaan Yasser Arafat, kemarin.

Karena itu, pihaknya men­gusulkan menaikkan harga obat generik untuk mengh­adapi tekanan rupiah terhadap dolar. "Kami sudah usulkan ke Kementerian Kesehatan menaikkan harga obat generik melihat kondisi rupiah seka­rang," katanya.


Dengan rupiah yang me­lemah, kata dia, pihaknya tidak bisa mengandalkan obat generik untuk meningkatkan per­tumbuhan kinerja. Karena itu, perseroan akan meluncurkan produk suplemen seperti ma­kanan kesehatan. Diharapkan produk tersebut meningkatkan kinerja perseroan.

"Ada beberapa produk yang diluncurkan, dan salah satunya produk suplemen. Saat ini kami sedang menunggu serti­fikat halal," ujar Yasser.

Dia memprediksi, awalnya rupiah akan berada di kisaran 12.500, tapi ternyata semakin tertekan. Pihaknya pun hati-hati untuk ekspansi.

Menurutnya, tekanan ru­piah banyak dipengaruhi faktor eksternal terutama ekonomi Amerika Serikat (AS) mem­baik. Sedangkan fundamen­tal ekonomi Indonesia masih relatif baik.

Karena itu, ia mengharap­kan, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) dapat menjaga kestabilan rupiah, dan suku bunga acuan dapat kembali turun untuk menunjang bisnis farmasi ke depan.

Tahun ini, perseroaan me­nargetkan pertumbuhan penda­patan menjadi Rp 1,7 triliun dan laba bersih sekitar Rp 33 miliar. Pertumbuhan kinerja ditopang dari kenaikan volume produksi dan peluncuran sejumlah produk baru.

Pada 2014, perseroan men­catatkan laba bersih Rp 1,16 miliar dari periode sama tahun hsebelumnya rugi Rp 54,22 miliar. Penjualan bersih naik tipis 3,28 persen menjadi Rp 1,38 triliun pada 2014. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya