Berita

sofyan djalil/net

Bisnis

Dolar Tembus Rp 13 Ribu, Ini Dalil Menko Sofyan

RABU, 11 MARET 2015 | 14:00 WIB | LAPORAN:

Sudah lebih dari sepekan, rupiah tak berdaya terhadap dolar. Rupiah masih terpuruk di angka sial, Rp 13.000 per dolar AS. Namun pemerintah masih menganggap kondisi tersebut hal biasa.

Menko Perekonomian Sofyan Djalil beralasan, pelemahan tersebut karena banyak perusahaan yang mencari dolar untuk membayar utang yang jatuh tempo di Maret ini. Bukan karena fundamental ekonomi yang buruk.

"Bukan masalah karena ekomoni. Tapi karena mungkin ada utang (perusahaan) jatuh tempo dan mereka membutuhkan dolar. Itu normal saja sebenarnya," jelas Sofyan di Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu siang (11/3).


Untuk fundamental ekonomi, kata Sofyan, kondisinya Indonesia sangat bagus. Buktinya, inflasi yang sangat rendah pada Januari dan Pebruari lalu. Kemudian, Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menunjukkan tren positif.

"Jadi, jangan Anda melihat ini (pelemahan rupiah) sebagai persoalan kita. Coba lihat semua indikator kita itu jauh lebih baik daripada sebelumnya," jelasnya.

Selain itu, kata Sofyan, saat ini perekonomian Amerika sedang menanjak. Alhasil, dolar yang selama ini tersebar ke semua negara, ketarik kembali ke Amerika untuk diinvestasikan di sana.

Sofyan yakin kondisi ini hanya terjadi sementara. Setelah ekomoni Amerika konstan, para investor akan kembali mencari tempat investasi menguntungkan, salah satunya Indonesia.

"Itu akan kembali lagi. Mereka (investor) akan mencari tempat investasi yang menguntungkan," tandasnya.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya