Berita

ilustrasi

Bisnis

Kementan Siap Stop Impor Daging Sapi Australia

SENIN, 09 MARET 2015 | 08:30 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kementerian Pertanian (Kementan) mengaku siap menghadapi penghentian im­por daging oleh Australia.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengatakan, pihaknya siap menghadapi dampak terburuk dari memanasnya hubungan Indonesia dan Australia dengan dihentikannya impor daging oleh negeri Kanguru itu.

"Kita tidak masalah jika di­hentikan pasokan daging oleh mereka (Australia)," ujarnya kepada Rakyat Merdeka, ke­marin.


Menurut dia, pihaknya se­dang berkonsentrasi meningkatkan jumlah daging lokal supaya bisa mencukupi kebu­tuhan dalam negeri.

Dia mengatakan, Indonesia sudah berpengalaman den­gan boikot perdagangan dag­ing oleh Australia. Syukur mencontohkan, pada 2011, negeri Kanguru itu juga per­nah memboikot dan melarang pengusahanya menjual daging ke Indonesia. "Ternyata kita siap menghadapinya dan petani mereka mengalami kerugian," ujarnya.

Karena itu, kata dia, pe­merintah Australia akhirnya membolehkan ekspor daging lagi ke Indonesia. "Kita sendiri tidak rugi, malah itu akan men­dorong peternak dalam negeri untuk meningkatkan kerjanya," kata Syukur.

Dia mengatakan, kini pemer­intah mulai menjajaki kerjas ama impor dengan Selandia Baru. Langkah ini dilakukan un­tuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu hubungan dagang antar negara terganggu. "Negosiasi saat ini tengah dilakukan dengan Selandia Baru. Kita tidak rugi apa-apa kok jika Australia menghentikan pengiriman ke Indonesia," katanya.

Ditanya kapan Indonesia benar-benar bisa swasembada daging, Syukur mengatakan, tergantung kebijakan pemer­intah. Menurutnya, pada saat pemerintah menerapkan sistem kuota impor daging banyak investor yang tertarik ber­investasi peternakan sapi di dalam negeri.

Namun, ketika sistem im­pornya berubah menggunakan panduan harga, investasi di sektor pertanian berkurang.

Untuk diketahui, Kemente­rian Perdagangan (Kemendag) mengeluarkan izin impor sapi bakalan sebanyak 100.00 ekor untuk kuartal I-2015. Impor sapi bakalan dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Jabodetabek dan sebagian Sumatera Utara. Se­dangkan kebutuhan di wilayah lain di Indonesia sudah dapat dipenuhi oleh pasokan sapi lokal. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya