Berita

ilustrasi/net

Hukum

EKSEKUSI MATI NARKOBA

Ternyata Bandar Narkoba Masih Nekat Masuk ke Indonesia

MINGGU, 08 MARET 2015 | 06:47 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Pemerintah perlu mengevaluasi, apakah aksi bandar narkoba internasional yang masuk ke Indonesia kian berkurang atau tidak, setelah dieksekusi mati enam bandar narkoba yang lima di antaranya orang asing di Nusakambangan.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyatakan, jika belum terjadi penurunan, pemerintah diharapkan kembali menggencarkan eksekusi mati terhadap bandar narkoba lainnya agar terjadi efek jera dan peredaran narkoba di Indonesia kian surut.

Selama 2015, kata Neta, angka peredaran narkoba masih cukup tinggi. Terbukti di minggu pertama Maret 2015 saja, polisi berhasil menangkap jaringan besar narkoba internasional, yang memperalat warga Indonesia dan oknum aparat. Pada 4 Maret 2015 misalnya, polisi menyita 3 gram sabu dan 22 senjata api dari J sindikat narkoba asal Tiongkok yang bekerja sama dengan oknum TNI di Aceh, dari pengembangan kasus ini disita lagi 5,28 kg sabu.


"Pada 5 Maret 2015 polisi menyita 800 gram sabu asal Malaysia di Medan. Tiga
pelaku, yang dua di antaranya ibu rumah tangga ditangkap. Lalu pada 6 Maret 2015 polisi menyita 5,5 gram sabu di Jambi dan tiga bandarnya ditangkap," ujar Neta dalam rilisnya, Minggu (8/3).

Jelas Neta, data itu menunjukkan bahwa para bandar masih nekat masuk ke Indonesia. Padahal, saat ini ada 68 bandar narkoba yang sudah dijatuhi hukuman mati. Sebagian besar merupakan warga negara asing. Dari jumlah itu enam orang sudah dieksekusi mati awal 2015 lalu dan kini menyusul sembilan orang lainnya. Eksekusi mati bukan hal baru di Indonesia. Empat tahun lalu eksekusi mati juga pernah dilakukan.

Eksekusi mati perlu dilakukan sebagai tindakan tegas agar ada efek jera dan Indonesia tidak terus menerus menjadi bulan-bulan jaringan narkoba internasional, terutama dari Malaysia yang kian marak sejak lima tahun lalu terakhir. Menurut data pemerintah, kata Neta, setiap hari hampir 40 orang Indonesia tewas akibat kecanduan narkoba. Tak heran jika saat ini, Indonesia dalam kondisi darurat narkoba.

"Dari 4,3 juta pengguna narkoba tahun 2013 kini melonjak menjadi 5,8 juta pengguna," tandas Neta. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya