Berita

johan budi/net

Hukum

Jokowi dan KPK Beda Pendapat Soal Pencegahan Korupsi?

KAMIS, 05 MARET 2015 | 11:20 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku belum tahu rencana Presiden Joko Widodo mengeluarkan instruksi tentang upaya pemberantasan korupsi.
Instrukri Presiden (Inpres) akan meminta KPK fokus pada sektor pencegahan.

Seperti dikatakan Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto, presiden berharap pencegahan korupsi menjadi prioritas program aksi pemberantasan korupsi di Indonesia oleh instansi penegak hukum termasuk KPK.

Menurut Pelaksana tugas (Plt) Pimpinan KPK, Johan Budi SP, pihaknya selama ini tidak membedakan upaya pemberantasan korupsi, baik di bidang pencegahan maupun penindakan.

Menurut Pelaksana tugas (Plt) Pimpinan KPK, Johan Budi SP, pihaknya selama ini tidak membedakan upaya pemberantasan korupsi, baik di bidang pencegahan maupun penindakan.

"Pencegahan dan penindakan itu sama-sama punya dampak besar," katanya saat dikonfirmasi wartawan di KPK, Kamis (5/3).

Dia menambahkan, kedua sektor tersebut sama penting sehingga tidak bisa ada yang saling didahulukan.

"Kami selama ini bergerak di dua bidang penegakan hukum itu secara simultan dan kecepatan yang sama. Tidak ada yang harus dibedakan," ujar Johan

Meski begitu, KPK belum pernah dilibatkan dalam penyusunan Inpres dimaksud. Menurutnya, Presiden Jokowi memiliki kewenangan untuk mengeluarkan kebijakan apapun selama bertujuan demi kemaslahatan bangsa.

"Tapi, kami juga lembaga independen. KPK selama ini berpegang teguh pada rencana strategis (Renstra) yang kami miliki," beber Johan.

Ditambahkannya, Renstra disusun sebagai pegangan untuk agenda lima tahunan, agenda tahunan, dan jangka pendek. Upaya pencegahan dan penindakan tetap menjadi skala prioritas tanpa pembedaan porsi di dalam Renstra.

"Keduanya sudah menjadi tugas kami sebagaimana diatur dalam undang-undang," jelas Johan yang sebelumnya menjabat Deputi Pencegahan KPK dan juru bicara KPK. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya