PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta
PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta mengumumkan perusahaan asal Jepang, Sumitomo Corporation, sebagai pemenang tender CP108 untuk pengadaan kereta layanan mass rapid transit (MRT) di Jakarta yang diperkirakan beroperasi pertengahan 2018.
Penandatanganan kontrak kerja sama pengadaan kereta dilakukan di Balai Kota DKI Jakarta, kemarin. Penandatanganan dilakukan Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami dan Direktur Representative Sumitomo Corporation Naoki Hidaka. Ikut menyaksikan penandatangan kontrak itu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami menjelaskan, proses lelang pengadaan kereta sudah dilakukan sejak April 2012 dan baru terlaksana pada akhir 2014. Sumitomo berhasil menyisihkan 3 pesaingnya, Kawasaki-Itochu Consortium, Mitsubishi Corporation serta Hitachi-Mitsui Consortium.
"Sumitomo akan menyediakan 16 rangkaian kereta. Setiap rangkaian terdiri dari 6 kereta sehingga Sumitomo akan memasok 96 unit kereta," kata Dono.
Dia menuturkan, Sumitomo akan menyediakan teknologi kereta terkini yang ada di dunia untuk MRT Jakarta. Kereta akan menggunakan
Standard Urban Railway System for Asia. Selain itu, kereta tersebut juga menggunakan
sistem Automatic Train Protection dan
Automatic Train Operation. "Sistem semua sudah otomatis. Dari sisi keselamatan dan ketepatan waktu telah terjamin. Teknologi ini sudah dipakai di Jepang, Australia, dan Eropa," terangnya.
Dono mengungkapkan, nilai proyek untuk pekerjaan pengadaan kereta sebesar 10,9 miliar yen atau setara dengan Rp 145,42 miliar.
Direktur Operasional PT MRT Jakarta Albert Tara menerangkan, operasional kereta akan dikendalikan dari pusat kontrol di Stasiun Lebak Bulus. Menurutnya, meskipun dikendalikan secara otomatis, kereta akan dilengkapi masinis. Tapi, fungsi masinis di MRT hanya untuk membuka dan menutup pintu kereta.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai, pembelian kereta dari perusahaan asal Jepang merupakan pilihan tepat. Sebab, Jepang sudah sangat teruji dalam mengembangkan dan memproduksi kereta api.
"Saya tidak fanatik sama produk Jepang. Tapi saya suka produk yang sudah teruji puluhan bahkan ratusan tahun. Saya nggak mau pertaruhkan, apalagi yang coba-coba. Kita mau Jakarta dapat yang terbaik," katanya.
Ahok mengatakan, Jakarta memiliki banyak program yang menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Oleh sebab itu, produk tersebut harus berkualitas agar tidak menimbulkan biaya-biaya lagi karena kualitas barang yang rendah.
Ahok mengaku percaya dengan kemampuan Sumitomo. Namun, dia memberi catatan kepada Sumitomo dan PT MRT Jakarta agar mempertimbangkan lokasi pembuatan kereta.
"Jika kereta berlisensi Sumitomo dibuat di China, maka hal itu harus menjadi perhatian. Nanti muncul perdebatan. Saya nggak mau yang tidak baik. Saya mau yang terbaik karena kita pakai seumur hidup," pesan Ahok.
Sekadar informasi, Kereta MRT Jakarta tahap I rencananya beroperasi pada pertengahan 2018 yang melayani rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia. Saat beroperasi, 1 rangkaian kereta MRT bisa membawa 1.950 penumpang untuk sekali jalan. Selama 1 hari, kereta MRT ditargetkan mampu melayani hingga 173.400 orang. ***