Jessica Iskandar akhirnya angkat bicara tentang dirinya yang dilecehkan Najib, theraÂpist salon Irwan Team cabang Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan pada 19 Februari 2015. Setelah membuat laporan polisi dan akhirnya dicabut kembali, Jessica mengaku enggan perkara ini menjadi panjang. "Saya cuma mau cerita saja (melalui Instagram). Sudah enggak ada apa-apa lagi kok," kata Jessica.
Sang presenter seperti ingin menepis kabar kasus pelecehan seksual untuk mengalihkan isu kasus perceraiannya dengan Ludwig Franz Willibald.
"Justru karena setelah itu (setelah mencabut laporan polisi baru unggah kicauan di InsÂtagram) saya mau bagi cerita saja, nggak mau bikin apa-apa, beneran," kata Jessica.
Sahabatnya, Kartika Putri, menÂgaku telah melihat video berdurasi dua menit sebagai bukti kejahilan Najib saat kejadian.
"Itu kesengajaan banget. Dia sengaja menahan baju Jessica untuk melihat dada kanan dan kirinya. Durasinya sekitar dua menit lebih," tutur Kartika.
Presenter dan artis montok ini makin kesal ketika mendengar penuturan sang therapist yang sengaja merekam bagian dada Jessica karena iseng doang.
"Kalau iseng, kreatif sekali ya. Saya berasumsi, jangan-jangan nggak satu orang saja korbannya. Tapi ada orang lain. Soalnya ahli banget ngambilnya, profesional, dia rugiin banyak orang."
Pengacara Jessica, Brian Paneda menceritakan kala kliÂennya menangis saat mendaÂtangi Polda Metro Jaya, malah setelah dilecehkan.
Menurutnya, ketika itu posisi Jessica tengah membaca maÂjalah. Ia juga hanya mengenakan handuk saat terapis itu merekam bagian dadanya.
"Saya lihat dari CCTV, poÂsisinya Jessica pakai handuk," ungkap Brian. "Direkam saja sama pelaku, waktu itu ketaÂhuannya Jessica melihat pelaku sedang menonton hasil rekaman itu. Kenapa pijatan nggak ada, nggak terasa. Saat lihat kaca, pelaku lagi menonton. Langsung direbut sama Jessica."
Brian juga sedikit mengisahkan ketika Jessica menghubunginya setelah kejadian itu. Menurutnya, Jessica mencabut laporan ke Polda Metro Jaya itu karena iba melihat anak dan istri pelaku yang datang.
"Dia pikir dengan kasus yang dia alami saat ini, ada anak nggak ada ayahnya. Dia berÂpikir tentu merasa iba, sehingga pelaku memohon kepada JesÂsica," ujarnya. ***