Berita

ilustrasi/net

Nusantara

Tersinggung Pernyataan PM Australia, Mahasiswa Bengkulu Mau Galang Dana

KAMIS, 26 FEBRUARI 2015 | 18:30 WIB

Pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang menyinggung soal pemberian bantuan Australia kepada Aceh pada bencana tsunami lalu ikut membuat mahasiswa di Bengkulu geram.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu (Unib) bersama dengan sejumlah organisasi kepemudaan lainnya menyiapkan aksi penggalangan koin untuk Australia. Aksi itu menargetkan civitas akademika UNIB, baik di kalangan mahasiswa maupun dosen.

Gubernur BEM Fakultas Pertanian Unib, Muhamad Julirin menilai, sikap Abbott telah merendahkan Indonesia. Ia pun menegaskan bahwa hukum di Indonesia tidak bisa dibeli meski dengan nilai satu miliar dolar Australia.


"Kami akan terus melakukan aksi ini hingga PM Australia Tony Abbot meminta maaf kepada bangsa Indonesia," kata Julirin saat dijumpai di Sekretariat BEM Unib, Kamis (26/2).

Ia menekankan, selain melakukan aksi penggalangan koin di kampus, mereka juga akan melakukan aksi ke Simpang Lima Jalan Soeprapto Kota Bengkulu, besok (27/2). Setelah mengumpulkan koin dari kampus dan masyarakat, mereka akan menyerahkan koin tersebut kepada DPRD Provinsi Bengkulu.

"Aksi akan kami mulai pada pukul 08.00 WIB dari kampus Unib. Setelah itu kami akan mengumpulkan koin dari masyarakat untuk kemudian diserahkan kepada DPRD Provinsi," bebernya.

Ia pun menyebut, aksi tersebut juga merupakan bentuk dukungan moral bagi Presiden RI, Joko Widodo, untuk melanjutkan rencana eksekusi mati terhadap dua warga Australia dalam kasus Bali Nine. [ogi mansyah/sim/bkl/ian/mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya