Berita

Bisnis

Ketum HIPMI: Wajib Hukumnya Bangun Smelter di Papua

KAMIS, 26 FEBRUARI 2015 | 10:45 WIB

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mendukung langkah Pemerintah Provinsi Papua untuk mengupayakan pembangunan smelter (pabrik pengolahan) dengan mencari investor agar tetap dibangun di Kabupaten Mimika.

"Smelter, menurut saya, tidak ada kata tidak, tetapi wajib hukumnya smelter itu dibangun di Papua," kata Ketua Umum HIPMI Bahlil Lahadilia di Kota Jayapura, Papua, Kamis (27/2).

Menurut dia, dengan dibangunnya pabrik pengolahan tersebut di Mimika, Papua, maka hal itu menjadi pengakuan terhadap rakyat di provinsi paling timur Indonesia sebagai bagian dari investasi dan kekayaan alam yang ada.


"Dari awal, saya katakan pembangunan ekonomi bangsa ini tidak boleh bertumpu pada satu wilayah, tetapi harus ada pemerataan ekonomi, caranya apa? caranya harus ada political will dari pemerintah untuk melakukan pendistribusian kewenangan ekonomi tersebut," katanya seperti dimuat Antaranews.

Salah satu contoh, kata Bahlil, salah satu sumber daya alam suatu wilayah tidak boleh dibawa ke tempat lain untuk diolah tetapi harus di tempat tersebut.

"Terkait dengan Freeport yang agak sedikit ambigu, menurut saya, dalam melakukan investasi smelter ini. Saya sudah bertemu dengan Bapak Gubernur Lukas Enembe dan mendapatkan sejumlah keterangan, di antaranya, hasil konsentrat dari Mimika diproses di Gresik, bukan di Mimika," kata alumni STIE Port Numbay Kota Jayapura itu.

Bahlil akui membangun smelter bukanlah perkara yang mudah karena investasinya cukup besar. Oleh karena itu, langkah Pemerintah Provinsi Papua dalam mencari investor guna membangun smelter di Papua itu terkait dengan pengolahan hasil konsentrat yang dihasilkan oleh PT Freeport di Gresik.

"Tetapi saya meyakini bahwa kalau kita bahu membahu bersama-sama dengan pemerintah mencari alternatifnya, bahkan tidak ada yang tidak mungkin semua akan jadi terbuka," katanya.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya