Berita

ilustrasi

Bisnis

Bakamla Punya 154 Kapal Tapi Yang Operasi Cuma 12

BBM Kurang Tak Jamin Keamanan Laut
SELASA, 24 FEBRUARI 2015 | 09:28 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Banyaknya kapal untuk keamanan laut Indonesia ternyata tidak menjamin beroperasinya ka­pal tersebut. Hal itu dikarenakan permasalahan bakar bakar minyak (BBM) yang tidak memadai.

"Laporannya Bakamla (Badan Keamanan Laut), kapal ada 154. Yang 67 dapat beroperasi, tapi yang di laut hanya 12," ungkap Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, Bakamla men­gaku tidak memiliki BBM untuk semua kapal yang dimiliki. Hal itu membuat Indroyono keheranan.


"Katanya tidak ada BBM. Masa sih punya kapal nggak ada BBM," katanya.

Dia pun memberikan biaya BBM jika Bakamla hendak melakukan operasi di laut. Den­gan demikian, permasalahan kemanan laut dapat ditangani dengan baik.

"Akhirnya sekarang kalau mau operasi saya kasih bensin. Tapi lapor ke saya," cetusnya.

Sementara Kementerian Ke­lautan dan Perikanan (KKP) me­nyebutkan, pemakaian alat tang­kap cantrang dalam melakukan aktivitas penangkapan di laut telah membuat negara merugi ratusan miliar rupiah.

Dirjen Perikanan Tangkap KKP Gellwynn Jusuf mengatakan, kerugian yang terjadi itu dikar­enakan kapal yang berukuran di atas 30 gross ton (GT) menyulap ukurannya agar terhindar dari kewajiban membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Gellwynn mengaku masih belum menghitung secara pasti soal angka kerugian tersebut. Namun, jika dilihat dari total kapal yang ada, dia menduga dari 10 ribu kapal yang terdata hanya 80 persen.

"Saya belum menghitung sampai berapa pastinya, namun jika berandai-andai, ukuran kapal diperkecil dari di atas 30 GT menjadi 10 GT. Dari 10 ribu kapal, yang terdata ada 80 persen atau 8 ribu kapal," ungkapnya.

Dia mengatakan, untuk kapal dengan ukuran 30 GT itu pemer­intah mengenakan PNBP sekitar Rp 20 juta per kapal. Oleh kar­ena itu, jika ditotal dari kapal yang mengubah ukuran, negara rugi ratusan miliar. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya