Berita

Bisnis

Gapensi Dorong BUMN Karya Sosialisasikan Rencana Bisnis

MINGGU, 22 FEBRUARI 2015 | 13:43 WIB | LAPORAN:

Suntikan modal pemerintah kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp 75 triliun memunculkan keraguan publik. Dikhawatirkan dana tersebut rawan diselewengkan.

Sebagaimana diketahui, Komisi VI DPR dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akhirnya menyetujui usulan PMN tambahan senilai Rp 6 triliun. Secara keseluruhan PNM disalurkan sebesar Rp 75 triliun.  Sebanyak sekitar tiga BUMN karya memperoleh PNM sebesar Rp 8,5 triliun. Mereka masing-masing  PT Hutama Karya  (Persero) sebesar Rp 3,6 triliun, PT Waskita Karya  (Persero) sebesar Rp 3,5 triliun dan  PT Adhi Karya (Persero) sebesar Rp 1,4 triliun. DPR pun merekomendasikan pengetatan pengawasan dan pembinaan kepada BUMN terkait.  

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (Gapensi), Andi Rukman Karumpa mengatakan, selain pengawasan harus ekstra ketat, jauh hari sebelumnya, BUMN-BUMN tersebut perlu memaparkan rencana bisnisnya.


"Apa rencana bisnis itu sesuai dengan harapan pemerintah yang akan menggenjot infrastrukutur," kata Andi melalui siaran persnya di Jakarta, Minggu (22/2).

Rencana bisnis tersebut terkait proyek-proyek infrastruktur apa saja yang akan dibangun, nilai proyek, sumber pendanaan, dan proyeksi komersil bagi perusahaan. Melalui rencana bisnis tersebut, menurut Andi, masyarakat akan punya barometer untuk mengawasi dan menilai sukses tidaknya PNM terhadap BUMN Karya.

Menurut Andi suntikan PNM merupakan strategi pemerintahan Jokowi-JK untuk menyiasati keterbatasan dana pembangunan infrastruktur. Pada 2014, dana APBN untuk pembangunan infrastruktur  hanya sebesar Rp 206 triliun. Pada tahun 2015, menurun lagi menjadi Rp 149 triliun.

Agar optimal, dana terbatas tersebut disuntikan ke BUMN Karya untuk dijadikan modal. Dengan menguatkan modal maka debt to equity ratio  (DER) perusahaan menurun. Sehingga perusahaan memiliki kekuatan lebih besar untuk membiayai proyek-proyek terbaru melalui skema pinjaman.

"Sebagai contoh, Waskita Karya akan mengalami  penurunan DER menjadi 1,02 kali dari sebelumnya 3,25 kali," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah membutuhkan dana pembangunan proyek infrastruktur tahun 2015-2019 hingga Rp 5,519 triliun. Sebesar 19,32 persen  atau sekitar Rp 1.066 triliun akan berasal dari BUMN.

"Makanya, sudah tepat pemerintah memodali BUMN. Sebab berharap dari APBN sudah sangat cekak. Kita butuh modal yang sangat besar untuk bangun mega proyek-proyek infrastruktur," tutur Andi.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya