Berita

Nusantara

Sesepuh Warga Banten Minta Jokowi Tinjau Ulang KEK

SABTU, 21 FEBRUARI 2015 | 23:27 WIB | LAPORAN:

Rakyat Banten dan Dzurriyat Kesultanan Banten mendesak Presiden Joko Widodo meninjau ulang pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Provinsi Banten.

Dalam Surat terbuka yang diterima redaksi, mengatasnamakan Sultan dan Dzurriyat Kesultanan Banten, Ratu Bagus H. Bambang Wisanggeni Soerjaatmadja, mengkritik rencana peresmian KEK yang kabarnya akan digelar lusa (Senin, 23/2).

"Kami mohon presiden dapat menunda dan meninjau ulang KEK. Hingga terwujudnya musyawarah untuk renegosiasi program strategis untuk kemakmuran rakyat," ujar Ratu Bagus dalam surat pernyataan itu.


Ia menambahkan, berdasarkan dinamika aspirasi, harapan dan rakyat Banten, dikhawatirkan akan terjadi sikap dan reaksi yang menimbulkan kemudaratan lebih besar dan luas, secara lokal maupun nasional jika program tersebut dilanjutkan.  

"Perkenankan kami sampaikan terkait alasan dan pandangan terhadap KEK bahwa masyarakat belum memiliki persepsi dan pandangan yang sama dan persepahaman yang seiring dengan maksud dan tujuan KEK secara utuh, rinci dan menyeluruh. Sehingga berkembang pandangan bahwan KEK merupakan industrialisasi yang berbau kolonialisasi baru yang berdampak pada penguasaan tanah, air dan kekayaan alam tanah leluhur Banten," katanya.

Ditakutkan ada sistem perbudakan baru dengan adanya pemanfaatan buruh dari rakyat Banten yang sumber daya manusianya masih rendah. Selain itu ada kekhawatiran kalangan Syeikh dan Ulama akan adanya industrialisasi yang mengarah pada penyebaran agama tertentu.

"Untuk itu, sebagai wujud niat baik dan mencari titik temu untuk kebaikan bersama, kami memohon kesediaan Bapak Presiden untuk menerima silaturahim atau audiensi kami untuk mendengar secara langsung amanah dan arahan Bapak dalam menemukan solusi bersama sebelum adanya peresmian KEK di Banten," harapnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya