Berita

ilustrasi

Bisnis

Penggunaan Biodiesel Bakal Digenjot Buat Gantikan BBM

JUMAT, 20 FEBRUARI 2015 | 10:07 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintah berencana menggenjot penggunaan ba­han bakar nabati (BBN) untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM). Dengan demikian, porsi anggaran subsidi bisa dikurangi ke sektor yang lebih bermanfaat.

Menko Pembangunan Manu­sia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengatakan, dalam lima tahun ke depan pemerintah terus berupaya mengalihkan porsi anggaran subsidi ke ber­bagai sektor kegiatan ekonomi yang lebih produktif.

Menurut dia, hal itu dilakukan untuk mendukung mendukung kegiatan pembangunan sarana dan prasarana perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil.


"Pemerintah berupaya agar perlindungan sosial melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dengan data yang akurat, sehingga penyalurannya tepat sasaran," ujar politisi PDIP ini.

Karena itu, Puan menghargai hak bertanya beberapa instansi kelembagaan, termasuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD) soal pengurangan subsidi dan kenai­kan harga BBM karena sudah diatur dalam undang-undang.

Sementara Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah fokus merealisasikan kebijakan mandatori BBN mulai 2016.

Dirjen EBTKE Rida Mulyana mengatakan, produksi minyak Indonesia sudah tidak dapat men­cukupi kebutuhan dalam negeri. Tahun ini, pemerintah menarget­kan produksi siap jual (lifting) minyak Indonesia sekitar 825 ribu barel per hari (BPH) sedangkan kebutuhannya diprediksi menca­pai 1,6 juta BPH.

"Makanya Indonesia harus mengimpor untuk memenuhi kebutuhan BBM. Nah, salah satu solusi untuk mengurangi impor minyak dengan memanfaatkan BBN seperti biodiesel sebagai pengganti BBM," ujar Rida.

Rida mengakui, ada banyak tantangan dalam merealisasikan mandatori BBN tersebut. Na­mun, Kementerian ESDM telah berusaha meningkatkan subsidi biodiesel menjadi Rp 4 ribu per liter dalam APBNP 2015 dari sebelumnya hanya Rp 3 ribu per liter. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya