Berita

Nusantara

Minim Pasokan, Pengusaha Banyumas Stop Kirim Beras ke Jakarta

KAMIS, 19 FEBRUARI 2015 | 12:10 WIB | LAPORAN:

Minimnya ketersediaan gabah di tingkat petani menyebabkan harga beras terus naik di Banyumas, Jawa Tengah pada pertengahan Februari 2015 ini. Alhasil, pengusaha beras terpaksa menghentikan pengiriman beras ke pasar Jakarta.

"Stok gabah kosong. Hanya untuk mencukupi kebutuhan lokal saja tidak cukup," jelas pengusaha beras di Wangon, H Muslihudin, Kamis (19/2).

Muslihudin mengatakan harga beras medium di tingkat pengecer lokal saat ini sudah menembus antara Rp 10.500 hingga Rp 11 ribu. Sedangkan dari usaha penggilingan, beras dihargai paling rendah Rp 9.500 per kilogram.


"Ini untuk beras medium jenis IR. Kalau untuk premium semi organik dan organik malah lebih mahal lagi," ungkapnya.

Kalangan pengusaha Banyumas kesulitan untuk mendapatkan gabah. Sebab di wilayah setempat panen raya baru akan dimulai pada Maret mendatang. Itu pun baru sebagian lahan. Diprediksi stok gabah baru akan stabil pada akhir Maret 2015.

Tingginya harga beras ini sebenarnya sangat menguntungkan bagi pengusaha. Sayangnya, stok gabah lokal tidak mencukupi kebutuhan pasar.

"Sama saja, akhirnya kami juga membeli beras di rekan-rekan yang punya penggilingan padi yang ada di desa-desa sekitar Banyumas. Harganya sudah tinggi," jelasnya.

Pembelian beras ke desa-desa ini, menurut Muslihudin, membuat biaya operasional menjadi tinggi. Sebab jumlah beras yang didapat sangat minim sehingga keuntungan pun tipis.

"Ndak apa-apa, yang penting kebutuhan beras lokal tidak sampai telat. Langganan bisa bubar kalau tidak dikirimi beras,” ujarnya.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya