Berita

Hukum

Kalau Jadi Kapolri, Badrodin Ditantang Hentikan Penyidikan Samad dan BW

RABU, 18 FEBRUARI 2015 | 20:05 WIB | LAPORAN:

Dugaan kriminalisasi terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh Kepolisian "dibekingi" para koruptor, dan memicu pembelaan dari kalangan kampus.

Demikian dikatakan sosiolog dari Universitas Indonesia (UI), Imam Prasodjo, saat berorasi di tangga depan lobi Kantor KPK Jakarta, Rabu petang (18/2).

Imam datang bersama ratusan ikatan alumni UI (Iluni). Selain Iluni, alumni dari civitas akademik lain juga hadir. Ada juga dari Universitas Sam Ratulangi, USU, ITB, IPB dan kampus lain.


"Kami menghendaki agar proses kriminalisasi yang terus melebar ini dihentikan, dengan seluruh dukungan dari civitas akademika," tegeas dia.

Imam berpesan kepada Komjen Badrodin Haiti, calon Kapolri yang diusulkan oleh Presiden Joko Widodo.

Kata dia, jika lolos dalam uji kelayakan di DPR, Komjen Badrodin harus bisa mereformasi kepolisian.

"Rekayasa kasus dihentikan. Dan kalau tidak ada bukti yang kuat, harus di SP3 (penghentian penyidikan)," tantang dia.

Seperti diketahui, dua pimpinan KPK, yakni Abraham Samad dan Bambang Widjojanto alias BW, sudah menjadi tersangka di Kepolisian RI. Bambang menjadi tersangka mengarahkan saksi untuk memberikan keterangan palsu di sidang sengketa Pilkada Kowaringin Barat tahun 2010.

Sementara Samad dijadikan tersangka pemalsuan dokumen untuk pembuatan paspor Feriyani Lim tahun 2007.

Dua pimpinan KPK lainnya, Zulkarnain dan Adnan Pandu Praja juga sudah dilaporkan ke Kepolisian. Tapi, status mereka belum ditingkatkan menjadi tersangka. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya