Berita

ilustrasi

Bisnis

Anggaran Infrastruktur Melonjak Rp 100 T

Alokasi yang Tinggi Picu Investasi
RABU, 18 FEBRUARI 2015 | 09:02 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Pe­rubahan 2015 telah disepak­ati Rp 1.948,1 triliun. Dalam APBN Perubahan 2015 ang­garan infrastruktur dipatok Rp 290,3 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro men­gatakan, anggaran infrastruktur tahun ini meningkat hampir Rp 100 triliun. Pada APBN 2015, anggaran infrastruktur dipatok hanya Rp 191 triliun. "Anggaran infrastruktur untuk APBN Perubahan ini Rp 290,3 triliun kalau dibanding dengan APBN induk yang Rp 191 triliun ada kenaikan sekitar Rp 100 triliun, ini lebih besar dari yang dulu-dulu ," ujar dia, kemarin.

Bambang merinci anggaran infrastruktur paling besar dia­lokasikan pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Peruma­han Rakyat (PU-Pera) sebesar Rp 105 triliun, Kementerian Perhubungan Rp 52,5 triliun serta Kementerian ESDM sebesar Rp 5,9 triliun.


Selain itu, anggaran in­frastruktur juga dialokasikan antara lain untuk belanja non kementerian/lembaga (K/L) seperti risiko kenaikan harga tanah (land capping) Rp 1 triliun, belanja hibah Rp 4,5 triliun serta dana alokasi khusus Rp 29,7 triliun.

Kemudian, tambahan Oto­nomi Khusus Infrastruktur Provinsi Papua dan Papua Barat Rp 3,8 triliun, Investasi pemerintah untuk infrastruktur Rp 5,1 triliun.

Menurut Bambang, APBN Perubahan 2015 sudah sesuai dengan keinginan pemerintah menjalankan agenda prioritas­nya. Ini dinilai belum tertam­pung dalam APBN 2015 yang merupakan anggaran untuk menjalankan fungsi dasar pe­merintahan (baseline).

Ekonom Institute for De­velopment of Economics and Finance (Indef) Aviliani me­nyebutkan, kebijakan pemer­intah yang mengalokasikan anggaran infrastruktur hingga Rp 290,3 triliun dalam APBN Perubahan sangat melonjak tajam.

Namun, menurutnya, aloka­si yang besar tersebut sangat baik untuk menumbuhkan kepercayaan investor.

"Alokasi untuk infrastruktur yang lebih tinggi akan mem­buat investor tertarik datang," kata Aviliani. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya