RMOL. Hujan yang mengguyur Kota Tasikmalaya mengakibatkan pembatas sungai jebol. Puluhan sawah, kolam dan rumah terendam banjir.
Ya, wilayah Tasikmalaya timur yakni Kecamatan Purbaratu dan Cibeureum diterjang air bah dari pusat kota. Akibatnya puluhan pesawahan, kolam ikan dan beberapa rumah terendam air.
Di Kecamatan Purbaratu dan Cibeureum lebih dari 50 kolam berisi ikan budidaya ikut hanyut. Tak hanya itu kerusakan kirmir saluran irigasi yang jebol di beberapa titik menjadikan air masuk perkampungan warga.
Data dari badan penanggulaÂngan bencana daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, setidaknya 17 KK di Kampung Purbasari KecaÂmatan Purbaratu harus mengungsi. Begitupula di kampung Leuwi Genta Kecamatan Cibeureum 11 KK. Mayoritas air bah berasal dari saluran irigasi dan juga drainase dari perkotaan.
Data dari badan penanggulaÂngan bencana daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, setidaknya 17 KK di Kampung Purbasari KecaÂmatan Purbaratu harus mengungsi. Begitupula di kampung Leuwi Genta Kecamatan Cibeureum 11 KK. Mayoritas air bah berasal dari saluran irigasi dan juga drainase dari perkotaan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya Soni Sudrajat mengungkapkan saat terjadi hujan deras, kemarin sore, pihaknya mengaku langsung memonitor beberapa wilayah rawan banjir.
"Dari pantauan kami, ada empat wilayah yang menjadi titik terparah yaitu Kecamatan Purbaratu, Cibeureum, Tamansari dan Kawalu,†ungkapnya, Selasa (17/2).
Soni bilang, banjir yang melanda beberapa kecamatan akibat dampak dari fenomena alam mengakibatkan luapan air tidak dapat tertampung oleh drainase. Sebelumnya beberapa ruas jalan protokol di Kota Tasikmalaya, terendam banjir akibat hujan deras dan buruknya saluran drainase.
Ruas jalan yang mengalami banjir terjadi di Jalan HZ Mustofa, Siliwangi, Sutisna Senjaya, Pancasila, BKR, Cilolohan, Letnan Mashudi,Ahmad Yani, Saptamarga, SL Tobing, Setianegara, Cikalang Pesantren, Mangkubumi, Pasar Besi dan Burung, Letkol Kormir Kartaman, Cagak Gobras dan Bebedahan Purbaratu.
Bahkan di Jalan HZ Mustofa dan Siliwangi, ketinggian air mencapai setinggi betis orang dewasa. Akibatnya, terlihat beberapa kendaraan khususnya roda dua mengalami mogok di tengah jalan. Hal ini, membuat arus lalu lintas menjadi terhambat.
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman menjelaskan, salah satu bentuk penanganan banjir akan membangun sodetan yang direncanakan tahun ini, dimulai dari pembebasan lahan terlebih dahulu.
Dia juga bilang, pihaknya telah membentuk tim khusus untuk menanggulangi masalah banjir yang ‘akut’ terjadi di Kota Tasikmalaya.
"Tim khusus yang saya bentuk itu dibawah tanggung jawab Dinas Cipta Karya dan Binamarga, mereka nantinya akan mengevaluasi dan mencari penyebab utama banjir,†terang Budi.
Hal ini, sebagai jawaban kepada masyarakat yang menanti langkah kongkrit dari wali kota. Dalam upaya menyelesaikan masalah banjir yang kerap terÂjadi setiap hujan turun.
Salah satu langkah nyata dalam meÂnangani banjir tersebut, tahun ini akan dilakukan pembebasan laÂhan untuk pembangunan sodetan ke Sungai Dalem Suba di Kecamatan Purbaratu. Dikatakan Budi Budiman tahun ini alokasi anggaran pembebasan lahan untuk pembangunan sodetan sudah ditetapkan sebesar Rp 1 Miliar.
"Sedangkan untuk pembangunan sodetannya diperkirakan memerlukan anggaran Rp 5 Miliar dan kita alokasikan tahun depan,†tutu Budi sembari menambahkan pihaknya akan mengevaluasi penyebab dari banjir dan genangan-genangan air yang berada di wilayah Kota Tasikmalaya.
[sam]