Berita

indroyono soesilo/net

Bisnis

Menko Maritim Dorong Produk Hasil Litbang Masuk E-Catalog

MINGGU, 15 FEBRUARI 2015 | 13:00 WIB | LAPORAN:

Skema e-procurement dan e-catalog ternyata mampu menghemat biaya pengadaan barang dan jasa minimal 10 persen.

Pada tahun 2008-2014, anggaran negara berhasil dihemat hingga Rp 65 triliun melalui pola e-catalog. Disamping itu, sistem e-procurement dan e-catalog ini juga bisa dipakai sebagai pintu masuk hilirisasi bagi produk-produk hasil litbang ke pasar, seperti yang dicontohkan oleh produk mesin Jajar Legowo Rice Transplanter karya inovasi Balitbang Pertanian yang sudah masuk e-catalog.

Demikian dipaparkan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Agus Rahardjo dalam pertemuan dengan pimpinan LIPI, BPPT, Badan Informasi Geospasial (BIG) serta lembaga-lembaga litbang Kementerian, pekan lalu. Pertemuan yang difasilitasi oleh Menko Kemaritiman, Indroyono Soesilo ini digelar dalam rangka sosialisasi e-procurement dan e-catalog, khususnya yang berkaitan dengan hasil hasil riset lembaga litbang Non-Kementerian dan lembaga litbang Kementerian.


Agus pun menyebutkan, beberapa hasil litbang yang bisa dimasukkan ke dalam e-catalog, antara lain Aspal Mantap buatan Balitbang PU, Sistem Penjernih Air 1 liter per-detik, karya Balitbang PU, Mesin Pemboran Minyak karya Lemigas, sistem radar Bandara karya BPPT, dan lain sebagainya.

Dikatakan bahwa pimpinan Lembaga Litbang Kementerian/Lembaga sepakat untuk segera menginventarisasi produk-produk hasil litbang yang siap dipasarkan dan yang telah memiliki mitra, guna diusulkan kepada LKPP. Selanjutnya dapat dimasukan ke dalam e-catalog LKPP dalam tempo satu bulan.

Direncanakan pula, produk-produk hasil litbang yang siap masuk kepasar ini akan digelar dan dipamerkan pada Acara Innovation Summit 2015 yang akan diselenggarakan oleh Kementerian Ristek-Dikti di Puspiptek, Serpong dalam waktu dekat.

Agus optimistis pola e-catalog dan e-procurement ini akan mampu membangkitkan industri-industri dalam negeri guna memenuhi kebutuhan barang dan jasa pembangunan infrastruktur seperti boiler pembangkit listrik, travo pembangkit listrik, kebutuhan sarana sandar pelabuhan, kebutuhan sistem navigasi perhubungan darat, laut, udara, kereta api. Selain itu juga para ilmuwan, peneliti dan inovator akan semakin bersemangat untuk berkarya karena mereka akan memperoleh pula insentif dan royalti.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya