Berita

Myuran Sukumaran dan Andrew Chan/net

Hukum

Curhatan Sindikat Bali Nine Jelang Eksekusi Mati

MINGGU, 15 FEBRUARI 2015 | 09:35 WIB

Dua terpidana mati narkotika asal Australia yang kondang disebut sindikat Bali Nine hampir dipastikan tak lagi berumur panjang. Pemerintah Indonesia tak lama lagi bakal mengeksekusi mati dua penyelundup 8,2 kg heroin pada 2005 lalu itu.

Dukungan kepada penjahat narkoba bernama Myuran Sukumaran dan Andrew Chan ini terus mengalir dari negara asalnya. Bahkan Perdana Menteri Australia Tony Abbott terus merayu agar pemerintah Indonesia membatalkan dieksekusi dua warganya.

Nah mendengar banyaknya dukungan, Myuran Sukumaran mengaku gembira.


Meski begitu, dia mengaku dalam beberapa hari terakhir kesulitan tidur. Dia takut petugas penjara datang dan membawanya untuk dieksekusi mati. Hal ini dituturkan seniman perang Australia, Ben Quilty mengutip JPNN (Minggu, 15/2), yang bertemu untuk terakhir kalinya dengan Myuran di Penjara Kerobokan Bali Kamis lalu.

Dalam wawancara emosional dengan program 7.30 di TV ABC, Ben Quilty mengungkapkan, Sukumaran tidak bisa tidur karena khawatir di tengah malam dia akan mengalami mimpi buruk. Mimpi seram itu adalah dimana staf dari penjara akan datang mengetuk pintu dan mengirimkan dia ke tempat pelaksanaan eksekusi mati.

Ben Quilty merupakan guru seni lukis Myuran Sukumaran dan juga teman selama 4 tahun terakhir dan berhasil mengunjunginya setiap pekan selama beberapa bulan terakhir. Namun dia meyakini kalau kunjungannya Kamis kemarin (12/2) sebagai kunjungan terakhirnya.

"Saya merasa dan sepertinya juga Myuran tahu pasti kalau waktu untuknya sudah habis. Dia selalu meminta saya untuk kuat dan tabah dan kemarin merupakan hal tersulit yang pernah saya lakukan yakni meninggalkan dia disana dan saya akhirnya benar-benar mengucapkan selamat tinggal padanya," tutur Ben Quilty dengan nada sedih.

Ben juga yakin Sukumaran merasa teguh dan menerima atas apa yang menimpa dirinya. Hal itu terlihat jelas seiring dengan persiapan yang dilakukan di dalam penjara untuk melepas dirinya. Saya merasa sangat sulit meninggalkan dia disana," imbuh Quilty

Quilty mengatakan perhatian Sukumaran kini beralih kepada keluarganya.

"Saya memiliki adik perempuan dan laki-laki, yang selama 10 tahun telah terabaikan. Kini ibu saya yang terluka karena perbuatan saya menghabiskan seluruh energi dan waktunya untuk menolong mereka (adik) agar bisa menerima apa yang akan terjadi," kata Sukumaran seperti ditirukan Quilty.[wid] 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya