Berita

ilustrasi

Dunia

Dosen UBK: Percobaan Kudeta Sayap Kanan Harus Dikutuk

SABTU, 14 FEBRUARI 2015 | 10:02 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Dosen Universitas Bung Karno yang juga peneliti pada Lingkar Studi Perjuangan (LSP) Gede Sandra mengajak semua pihak mengecam dan mengutuk keras percobaan kudeta yang dilakukan kelompok sayap kanan terhadap pemerintah Venezuela yang sah.

Percobaan menjatuhkan Presiden Nicolas Maduro dari posisinya itu, menurut Gede, harus dikutuk oleh dunia internasional karena tidak beradab dan sarat intervensi asing, terutama Amerika Serikat.

"Kelompok oposisi sayap kanan di Venezuela sudah melewati batas karena membuat suatu plot untuk membunuh Presiden Maduro dan pejabat-pejabat pemerintahannya jika akhirnya kudeta berhasil,” ujar Gede.


"Kita yang masih beradab tentu tidak ingin tragedi kemanusiaan yang menimpa pemimpin Libya Muammar Khadafi beberapa tahun lalu terulang. Kelompok oposisi di Venezuela seharusnya menggunakan saluran demokrasi rakyat, seperti pemilihan umum, yang sudah tersedia dan diakui oleh konstitusi Venezuela,” katanya menguraikan.

Kamis kemarin (12/2) kelompok oposisi sayap kanan brupaya menjatuhkan pemerintahan kerakyatan yang dipimpin oleh Presiden Nicolas Maduro ini.

Percobaan kudeta oleh kelompok fasis yang didukung oleh oligarki bisnis dan media ini digagalkan otoritas keamnan Venezuela. Percobaan kudeta ini bersamaan waktunya dengan resesi ekonomi di negara kaya minyak Amerika Latin itu menyusul harga minyak mentah di pasar dunia yang turun drastis  dalam tiga bulan terakhir.

Menurut Telesur TV, saluran televisi internasional di Caracas, kelompok oposisi sayap kanan sebenarnya merayakan setahun perjuangan mereka menentang pemerintahan Maduro yang dimulai sejak 12 Februari 2014 dengan aksi turun ke jalan.

Sayangnya aksi  kelompok ini menggunakan kampanye kekerasan, pembunuhan massal, dan pengeboman lokasi-lokasi strategis di Caracas seperti Istana Miraflores tempat presiden berkantor, kantor pusat Telesur TV, kantor pusat Intelejen Militer, plaza Venezuela, kantor Kementerian Pertahanan, Kantor Kejaksaan, Kantor Kehakiman, dan Kantor Dewan Nasional Penyelenggara Pemilu. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya