Berita

Lucky Hakim/net

Nusantara

Komisi VII Sayangkan Penambangan Ilegal di Tanah Laut

MINGGU, 08 FEBRUARI 2015 | 10:41 WIB | LAPORAN:

. Pencaplokan pertambangan resmi oleh penambang tanpa izin (ilegal) dengan sangat mudah terjadi di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan.

"Cukup luas sekali lahan resmi tambang yang ditambang orang tanpa izin disana," ujar Anggota DPR RI Komisi VII Lucky Hakim kepada redaksi di Jakarta, Minggu (8/2).

Hal ini, katanya, berdasarkan penjelasan dari para petinggi perusahaan pertambangan yang masuk PKP2B (Perjanjian Kontrak Penambangan Batu Bara) di Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.


Perusahaan tersebut salah satunya adalah, PT. Jorong Barutama Greston (JBG). Dari pihak JBG, Lucky Hakim mendapat penjelasan tentang penambangan ilegal di daerah itu.

Selain masalah tambang tanpa izin, lanjutnya, permasalahan lain yang muncul adalah terjadinya tumpang tindih lahan sesama pemilik izin PKP2B.

Sementara dampak lain dari pertambangan, masyarakat sekitar mengeluhkan tidak adanya ketersediaan air bersih. Karena lingkungan sekitar pertambangan sudah tercemar. Sehingga masyarakat mengalami kesulitan dengan sarana air bersih.

"Siapakah yang akan memberikan jaminan ketersediaan air bersih untuk mssyarakat pasca pertambangan. Ini yang harus diberikan solusi untuk masyarakat akibat dampak dari pertambangan," katanya.

Masalah yang tidak kalah pentingnya, menurut Lucky Hakim, adalah masalah lahan pasca pertambangan. Apakaha lahan tersebut masuk ke negara atau individu, atau perusahaan.

"Jangan sampai masalah lahan pasca pertambangan tersebut menjadi masalah baru, sehingga menimbulkan pertikaian antar sesama anak negeri," cetus Lucky Hakim yang merupakan artis, sekaligus sebagai anggota dewan dari Partai Amanat Nasional. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya