Berita

Pendukung Jokowi: Konflik KPK-Polri Ini harus Segera Diselesaikan

SABTU, 07 FEBRUARI 2015 | 12:47 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Presiden Joko Widodo dan Wakilnya, Jusuf Kalla diingatkan harus tetap fokus membuat rakyat sejahtera sesuai dengan dengan program Nawa Cita. Karena itu, jangan sampai konflik KPK-Polri yang terjadi saat ini jangan sampai mengganggu program-program kerakyatan yang dijanjikan saat Pilpres 2014 lalu.

"Jangan gara-gara konflik KPK-Polri ini program kerakyatan Jokowi-JK terganggu. Sebab rakyat sudah mencatat semua janji Jokowi-JK saat kampanye pilpres dulu," jelas Direktur Center Of Strategie Nusantara Studies (CSNS), Amirullah Hidayat, (Sabtu, 7/2).
 

Dia mengingatkan, Pemerintahan saat ini sudah berjalan lebih dari berjalan 100 hari. Jokowi-JK harus paham waktu lima tahun itu tidak lama. "Jadi, jangan waktu habis untuk yang tidak banyak manfaat bagi kesejahteraan rakyat," imbuh salah satu Kordinator Relawan Jokowi-JK dari Muhammadiyah saat Pilpres ini.

Dari pengamatan CSNS di beberapa provinsi di Indonesia, saat ini masih banyak rakyat yang hidup dalam garis kemiskinan. "Belum lagi masalah anak putus sekolah, dan banyaknya  pengangguran. Mereka sangat berharap pemerintah dapat mengangkat kesejahteraan hidupnya dan inilah menjadi tanggung jawab besar bagi Jokowi JK," tegasnya.

Amir sendiri menyayangkan konflik KPK-Polri yang sudah terjadi beberapa minggu ini. "Ini harus cepat diselesaikan oleh Jokowi-JK," ucapnya.

Karena itu, dia berharap Kedua lembaga penegak supremasi hukum tersebut tidak menggunakan egosentris. "Termasuk KPK jangan merasa menjadi lembaga yang super power," tukasnya.

Dia menegaskan, KPK secara institusi wajib dipertahankan sebab korupsi masih menggurita di negeri ini. Tetapi para pimpinannya tidak boleh memanfaatkan KPK untuk kepentingan pribadi dan golongan tertentu.

"Siapapun yang bersalah dan melanggar hukum ya harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sebab tidak ada yang kebal hukum di negeri ini walaupun dia pimpinan lembaga penegak supremasi hukum," tegasnya.

Menurutnya, pimpinan Polri-KPK banyak belajar dengan Jaksa Agung HM Prasetyo yang fokus menjalankan program penegakan supremasi hukum. Salah satunya menjalankan eksekusi mati bagi terpidana kasus narkoba. Bahkan Kejagung telah membentuk Satgas Pemberantasan korupsi. "Ini harus kita aspresiasi," ungkap Amir. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

Jokowi Tak Salami Try Sutrisno, Dewan Pembina PKP Angkat Bicara

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:45

UPDATE

Teguh Harus Ikut Wujudkan Pilkada Jakarta Jujur

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 02:01

Jaksa Agung ST Burhanuddin Dilaporkan ke KPK, Dugaan Fraud

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 01:34

Mendagri Puji Heru Minimalisir Banjir Jakarta

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 01:22

Pelindo Dorong Kemandrian Tuna Netra

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 01:18

Pemuda Indonesia Segel Kedubes AS

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 01:01

Alumni UI: Raihan Gelar Doktor Bahlil Sulit Diterima Akal Sehat

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 00:23

Solidaritas Palestina

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 00:10

Teguh Diminta Belajar pada Heru Budi Hartono

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 00:00

bank bjb Raih 2 Penghargaan di Indonesia Best Financial Awards 2024

Jumat, 18 Oktober 2024 | 23:45

Bir Pletok Bakal Jadi Welcome Drink Tamu Jakarta

Jumat, 18 Oktober 2024 | 23:22

Selengkapnya