Berita

ilustrasi

Jokowi Didesak Bongkar Lembaran Hitam Belanda di Indonesia

RABU, 04 FEBRUARI 2015 | 19:55 WIB | LAPORAN:

Pelaksanaan hukuman mati terhadap para gembong narkoba di Indonesia telah melalui semua tahapan hukum yang berlaku di Indonesia.

Namun, pemerintahan Belanda dan Brazil menyampaikan protes dan bahkan memanggil Dubes mereka karena warga kedua negara tersebut juga yang termasuk dihukum mati.

Komite Utang Kerhomatan Belanda (Kommitee Nederlandse Ereschulden/Comitte of Dutch Honorary Debts), Batara R. Hutagalung, berang dengan sikap Brazil dan Belanda tersebut. Karena dia menolak secara tegas semua bentuk campur tangan asing di republik Indonesia, apalagi Belanda.

Menurut Batara, pemerintahan Joko Widodo harus berani membuka lembaran hitam sejarah kolonialisme dan perdagangan budak yang dilakukan Belanda selama ratusan tahun bahkan setelah Indonesia resmi berdiri. Sebut saja, kasus Westerling Sulawesi, Rawagede dan di daerah pulau Jawa lainnya.

"Belanda melakukan kejahatan dengan membantai jutaan manusia tanpa proses hukum. Padahal itu lebih merendahkan martabat manusia," tegas Batara saat jumpa pers di Gedung Juang, Menteng, Jakarta, Rabu (4/2).

Menurut Batara, KUKB tidak mau berdebat soal sah atau tidaknya hukuman mati. Tapi pemerintah Jokowi juga perlu ingatkan Belanda, hukuman mati yang saat ini diterapkan di Indonesia merupakan warisan Belanda.

"Belanda mengidap amnesia sejarah. Dia sudah lama merendahkan martabat manusia, tanpa mau melakukan ganti rugi ataupun pengakuan terhadap bangsa Indonesia," kata Batara.

Sebagaimana diketahui, Menteri Luar Negeri Belanda Bert Koenders menegaskan hukuman mati merendahkan martabat manusia. Menurut Batara Pemerintah Jokowi jangan takut dengan ancaman itu.

"Putusan mati pengadilan harus dihormati. Kalau Jokowi lembek ya dia tunduk dengan Belanda dan sudah merendahkan martabat bangsa," demikian Batara. [zul]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya