Berita

projo

Politik

Inisiator Tak Sepakat "Pro Jokowi" Jadi Partai Baru

RABU, 04 FEBRUARI 2015 | 09:45 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Basis relawan pendukung Jokowi di Pilpres 2014 silam, Ormas Pro Jokowi (Projo) telah bersiap untuk mendeklararikan diri sebagai partai baru "Pro Jokowi". Namun begitu, tidak semua pendiri Ormas Projo yang didirikan pada 21 Desember 2013 lalu itu, sepakat dengan usulan Projo menjadi partai.

Salah satunya adalah kader PDI Perjuangan yang juga salah satu inisiator Projo, Fahmi Habsyi. Ia menjabarkan bahwa Projo dideklarasikan sebagai dialektika politik internal ketika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri belum memutuskan capres yang diusung.

"Setelah Bu Mega capreskan Jokowi sebagai capres, kita tegak lurus mengawalnya hingga saat ini. Jokowi itu salah satu catatan emas sejarah tentang kesuksesan sebuah partai mendorong kadernya menerima estafet kepemimpinan nasional," ujar saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta (Rabu, 4/2).

Disebutkan Fahmi bahwa kerelaan dan kecerdasan emosional Megawati dan kader PDIP yang tidak memaksakan diri maju sebagai presiden ataupun sebagai wapres, berhasil menjadi penghalang kemenangan lawan politik PDIP saat pilpres dan pileg. Ini bukti bahwa ada partai kader yang tumbuh dan ditakuti lawan politik.

"Coba dari era Sukarno hingga saat ini, adakah mantan presiden Indonesia dan partai yang sukses siapkan kadernya jadi presiden? Ruhnya PDI Perjuangan ada dalam semangat Marhaen Jokowi," sambung direktur eksekutif Pusat Kajian (Pusaka) Trisakti ini.

Selain itu, Fahmi mengatakan bahwa Jokowi sadar yang dibutuhkan saat ini adalah dukungan dari partai-partai yang punya kursi di parlemen. Termasuk menjalin komunikasi politik yang baik dengan semua partai agar program bisa berjalan, terutama dengan PDI Perjuangan sebagai fondasi dasar kawah candradimuka Jokowi yang diusung sejak dari Solo, DKI hingga jadi RI 1.

"Jika kerja Jokowi sukses memimpin NKRI maka PDIP ikut harum, tapi jika Jokowi gagal maka PDIP ikut kena getahnya tahun 2019. Kontrak Jokowi dengan rakyat ini yang harus dikawal PDIP dan ormas-ormas relawan agar Jokowi diperpanjang kontraknya oleh rakyat 2019-2024. Menurut saya Indonesia Baru yang ditunggu rakyat dari energi Jokowi saat ini," tandasnya. [rus]

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya