Berita

ilustrasi, Buah Impor

Bisnis

Gandeng Kemendag, BPOM Perketat Izin Masuk Buah Impor

Jalur Pelabuhan Rawan Jadi Pintu Barang Ilegal
SELASA, 03 FEBRUARI 2015 | 09:37 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintah akan memper­ketat pengawasan impor buah. Hal ini untuk mengantisipasi masuknya buah-buahan yang mengandung zat berbahaya.

"Pengawasan akan melibatkan kementerian terkait," ujar Kepala Badan Pengawasan Obat dan Ma­kanan (BPOM) Roy Sparingga kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Roy mengatakan, pemerin­tah akan memperkuat sistem pengawasan Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (INRASFF). Langkah ini untuk memperkuat kementerian dan lembaga dalam melakukan pengawasan terhadap barang impor yang masuk ke dalam negeri.


Selain itu, kata dia, Kemente­rian Perdagangan (Kemendag) juga sudah mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan yang mem­inta kepada gubernur dan walikota untuk mengawasi impor buah yang masuk ke dalam negeri. Bagaimana dengan pengawasan pelabuhan tikus? Roy mengatakan, dengan dilibatkannya gubernur dan wa­likota, jalur itu akan terawasi.

Dia mengakui, pelabuhan ti­kus masih sering dijadikan pintu masuk barang-barang ilegal ke Indonesia. "Itu untuk makanan olahan dan biasanya masuknya le­wat free trade zone," ungkapnya.

Namun, Roy membantah jika pihaknya dianggap kebobolan soal masuknya apel mengandung bakteri dari Amerika. Menurutnya, BPOM selalu melakukan pengawasan terh­adap barang yang masuk.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen Kemendag Widodo mengatakan, meski pemda sudah bergerak melakukan pemeriksaan tapi ada sedikit masalah di lapangan terkait pengawasan apel tersebut.

Masalah itu terkait apel yang tidak berlabel. Saat ini kata Wido­do, banyak apel tak berlabel yang membuat masyarakat bingung apakah apel itu yang dilarang peredarannya atau bukan. Alhasil, masyarakat memilih tidak mem­beli apel tidak berlabel itu. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya