Berita

presiden joko widodo/net

100 HARI JOKOWI

Indonesia dalam Bahaya di Tangan Tim KW-3

JUMAT, 30 JANUARI 2015 | 23:01 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Pemerintahan Joko Widodo yang baru berusia tiga bulan menghadapi persoalan pelik di dua lapangan sekaligus.

Di sektor ekonomi, pemerintah terjebak pada pemikiran ekonomi neoliberal yang cenderung mengabaikan kemampuan rakyat untuk mengakses barang-barang kebutuhan pokok.

Bila pemerintahan Joko Widodo terjebak pada kebijakan sekadar menaikkan harga barang kebutuhan pokok itu sama artinya dengan menyengsarakan rakyat dan membuat Indonesia semakin tidak kompetitif di ASEAN.


Demikian pandangan mantan Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan DR. Rizal Ramli.

"Selain menaikkan harga sebetulnya banyak peluang untuk menekan biaya produksi," kata ekonom senior ini.

Rizal Ramli mencontohkan apa yang dilakukannya saat menjadi Presiden Komisaris Semen Gresik. Menurut Rizal dirinya menelurkan kebijakan yang membuat Semen Gresik naik kelas menjadi salah satu BUMN papan atas.

Kebijakan pertama adalah menurunkan biaya produksi menjadi 8 dolar AS per ton, dan kebijakan kedua menambah hari kerja sebanyak 50 hari per tahun.

Di sisi lain, Rizal Ramli menyoroti legitimasi politik Jokowi yang menurun. Hal ini diperparah karena rasa keadilan masyarakat dikoyak oleh kasus Polri vs KPK.

Rizal Ramli menyayangkan manuver Jokowi yang mengabaikan etika publik dan mengangkangi misi anti KKN demi pertimbangan prosedur.

"Kegagalan memperlihatkan arah kesejahteraan dan keadilan dalam 100 hari pertama harus jadi titik balik perubahan agar dapat pemerintah dapat bertahan," kata Rizal Ramli lagi.

"Masalah kesejahteraan, ekonomi, hukum, dan sosial Indonesia terlalu berbahaya jika diserahkan ke tim KW-3," demikian ujar anggota Panel Ahli PBB itu. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya