Berita

joko widodo/net

Politik

Politik Luar Negeri Jokowi, Berteman Tetapi Tak Dirugikan

JUMAT, 30 JANUARI 2015 | 11:42 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Presiden Joko Widodo meminta seluruh kepala perwakilan RI di luar negeri agar mampu menterjemahkan isu-isu prioritas pemerintah, antara lain perlindungan warga, kedaulatan wilayah, dan diplomasi ekonomi.

Permintaan Presiden itu disampaikan kepada Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Abdurrahman Mohammad Fachir yang menemuinya di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/1), guna melaporkan kesiapan Rapat Kerja Kemenlu dengan seluruh perwakilan RI di luar negeri.

Menurut rencana Presiden akan memberi pengarahan sekaligus membuka rapat kerja yang akan berlangsung di Jakarta pada 2 Februari 2015.


"Raker akan membahas isu-isu utama, yakni kedaulatan, diplomasi ekonomi dan perlindungan warga, serta good government," kata Fachir.

Presiden, menurut AM Fachir, menekankan perlunya pejabat perwakilan pemerintah untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

Jelas dia, Presiden menekankan bahwa politik luar negeri Indonesia saat ini tetap bebas aktif. Namun, Presiden menegaskan, sebanyak-banyaknya sahabat yang dimiliki Indonesia, tidak boleh merugikan kepentingan nasional.

Ditegaskan Fachir, bahwa bebas aktif yang dimaksudkan oleh Presiden Jokowi adalah berteman dengan semua negara, manfaat sebesar-besarnya harus dirasakan oleh rakyat. "Bukan banyak teman akan tetapi dirugikan," kata Fachir mengutip Presiden Jokowi.

Wakil Menlu itu juga menyampaikan, bahwa Indonesia juga harus paham arus ekonomi global yang terjadi. Hal ini dimaksudkan agar arah ekonomi global yang diikuti tidak keliru. "Meskipun pada akhirnya kepentingan nasional harus didahulukan, namun kita harus mengetahui arah angin berhembus," tagas Fachir.

Seperti dkutip dari laman setkab.go.id, Indonesia memiliki 118 perwakilan yang terdiri dari 87 kedutaan besar, 2 Perutusan Tetap untuk PBB di New York dan Jenewa, serta 30 Konsulat Jenderal dan Konsulat Indonesia dan 64 konsul kehormatan. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya