Berita

Budiman Sudjatmiko/net

Politik

Budiman Sudjatmiko: Presiden Tak Perlu Terlalu Banyak Mengurusi Hal Teknis

JUMAT, 30 JANUARI 2015 | 07:35 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko tidak terlalu setuju dengan anggapan bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo kurang berhasil dalam 100 hari kerja.

Ia meyakini bahwa penilaian terhadap kinerja pemerintahan tidak dapat diukur hanya dengan 100 hari pertama. Sebabnya ada beberapa perubahan struktur dan sebagainya yang tentunya 'memaksa' kabinet yang baru ini sedikit menguras energi untuk beradaptasi, belum lagi ditambah dengan situasi politik yang berkembang tidak terlalu menguntungkan bagi progres pemerintahan Joko Widodo.

Namun demikian, kata Budiman, bukan berarti pemerintahan Joko Widodo tidak patut dikoreksi, tetap harus ada kritik yang konstruktif. Menurutnya, memberikan masukan, kritik dan saran bukanlah sesuatu yang tabu di alam demokrasi bahkan terhadap Presiden sekalipun.


"Hemat saya Joko Widodo sebagai Presiden yang dipilih langsung oleh rakyat adalah pimpinan yang memenangkan kontestasi politik. Sudah sepatutnya Presiden bertindak sebagai pimpinan bukan sebagai manager. Presiden tidak perlu terlalu banyak terlibat hal-hal yang bersifat teknis operasional," sebuat dia dalam keterangannya, Jumat (30/1).

Itu sebabnya, lanjut Budiman, Presiden memiliki hak prerogatif untuk mengangkat menteri, pejabat setara menteri dan sebagainya untuk menjadi pembantu-pembantunya. Agar para pembantunya menjadi menejer yang cakap dan cekatan dalam mengoperasinalisasi seluruh gagasan dan visi Presiden. Tidak pada tempatnya para menteri membiarkan Presiden tersita untuk mengurusi hal-hal yang bersifat teknis karena memang sudah bukan porsinya.

"Jangan sampai dibalik, Presiden dibiarkan dalam porsi teknis operasinal sebagai manajer sementara para pembantunya tampil seolah memiliki konsepsi/gagasan besar," tekan Budiman.

Presiden harus tampil sebagai pemimpin yang akan mengantar negara pada visi besarnya. Memastikan semua janji politik yang terikat dengan rakyat dijalankan sebagai kebijakan negara. Sementara para mentri dan pejabat setingkat yang dipercaya oleh Presiden menjadi pembantunya adalah orang-orang yang harus memastikan seluruh kebijakan negara dioperasionalkan dengan baik, terlaksana dengan semestinya.

"Partai politik pendukung, setelah Presiden mendapat mandat penuh dan memulai tugas dan jabatannya sebagai Presiden, harus mereposisi diri sebagai penyokong kebijakan Presiden, memasok gagasan-gagasan yang merupakan perwujudan ideologis yang berpihak pada rakyat, kepentingan bangsa dan negara. Karena secara politik, keberhasilan Presiden juga adalah keberhasilan partai politik pendukungnya," demikian Budiman. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya