Berita

Presiden Jokowi Jangan Ragu Selamatkan KPK

SELASA, 27 JANUARI 2015 | 06:59 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Nasyiatul Aisyiyah memberikan dukungan moral kepada KPK untuk melanjutkan tugas-tugasnya memberantas korupsi di Indonesia. Organisasi perempuan Muhammadiyah tersebut juga menolak terhadap siapapun yang berupaya untuk melemahan KPK.

Karena menurut Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah, Norma Sari, Indonesia adil makmur damai dan sejahtera dalam makna yang sesungguhnya hanyalah impian jika korupsi masih terus dibiarkan apalagi menjangkau titik-titik rawan jabatan dan pusaran hajat hidup orang banyak.

"Selamatkan KPK, selamatkan Indonesia agar bersih dari koruptor," tegas Norma Sari dalam keterangan persnya (Selasa, 27/1).

Dia menjelaskan, korupsi merupakan penyakit kanker stadium lanjut yang akarnya sudah sangat kuat menggerogoti tubuh bangsa dan negara Indonesia. Keuangan negara yang seharusnya untuk kemakmuran rakyat, memajukan harkat dan martabat perempuan dan anak terpangkas oleh tangan-tangan kotor untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.

Namun ironisnya, agenda pemberantasan korupsi saat ini kembali diuji dengan upaya untuk melemahkan komisi antirasuah tersebut.

Makanya, Presiden Joko Widodo harus bersikap tegas. Dia mengingatkan, Presiden tidak boleh ragu apalagi mendiamkan manuver penggerusan institusi lembaga penegak hukum tersebut.

"Ketegasan Presiden sebagai pucuk Pimpinan sangat diperlukan dalam situasi genting. Langkah-langkah progresif harus diambil, bukan sekadar arahan agar KPK dan Polri berkoodinasi.

Apalagi, dia menambahkan, tidak ada alasan bagi Presiden untuk tidak berpijak bersama rakyat yang mendukung pemberantasan korupsi. Hal ini bukan soal janji pada rakyat tapi kewajiban sebagai pemimpin.

"Presiden seharusnya berpijak kuat pada upaya pemberantasan korupsi. Siapapun yang terlibat dalam korupsi harus diadili sesuai hukum yang berlaku," tegasnya. [zul]

Populer

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

Indonesia Vs Bahrain Imbang 2-2, Kepemimpinan Wasit Menuai Kontroversi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59

Mantan Kepala Bakamla Angkat Bicara soal Polemik Coast Guard

Selasa, 15 Oktober 2024 | 12:41

UPDATE

BI Salurkan Insentif Likuiditas Rp256,5 Triliun untuk Perbankan hingga Oktober 2024

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 11:44

Menteri AHY Resmikan Spartan Command Center

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 11:32

Menanti Perubahan Lewat Kabinet Kolaboratif Prabowo-Gibran

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 11:19

Lakukan Ekspansi Bisnis Petrosea Alokasikan Belanja Modal 400 juta Dolar AS

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 11:04

Jokowi Minta Maaf dan Pamit

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 10:58

IMF: China Tidak Bisa Lagi Andalkan Ekspor untuk Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 10:50

Prabowo-Gibran Harus Manfaatkan Bonus Demografi untuk Sejahterakan Rakyat

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 10:33

Harga Emas Antam Naik Gila-gilaan, Capai Rekor Tertinggi Lagi

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 10:21

Kemenag Minta Hari Santri Tidak Jadi Momen Seremoni Belaka

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 10:13

Soal Kehadiran Budi Gunawan di Acara Pembekalan Calon Menteri Prabowo, Ini Penjelasan PDIP

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 09:54

Selengkapnya