Berita

ilustrasi

Bisnis

Menteri Amran Genjot Program Gertak Birahi

Tingkatkan Produktivitas Sapi
KAMIS, 22 JANUARI 2015 | 10:17 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintahakan meng­galakkan program Gertak Birahi. Program tersebut di­lakukan untuk mendapatkan sekelompok ternak yang men­galami birahi dalam waktu yang bersamaan.

Kami harapkan 2015 bisa dilaksanakan program Gertak Birahi, inseminasi buatan 2 juta ekor sapi,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, kemarin.

Amran menjelaskan, daging Indonesia sebenarnya mempunyai potensi. Namun, ada hal salah yang dilakukan di masa lalu.


Ia mengatakan, Kemen­terian Pertanian (Kementan) sudah mengekspor cement (sperma) sapi beku ke Ameri­ka Serikat, Rusia dan Jepang.

Setelah jadi sapi, kita impor lagi. Mungkin ini kekeliruan kita bersama,” cetus Amran.

Ia menegaskan, ke depan Kementan akan meningkatkan produktivitas sapi di dalam negeri dengan Gertak Birahi. Hanya saja, yang perlu diper­hatikan dalam program ini yakni kondisi sapi betina.

Menurut dia, sapi betina yang diinseminasi buatan tidak boleh yang belum per­nah melahirkan. Karena kalau masih perawan, tidak bisa. Inseminasi buatan pada sapi betina perawan bisa membuat induknya mati.

Kalaupun sudah pernah, se­baiknya dipilih sapi betina yang sudah pernah melahirkan lebih dari dua kali. Sebab, inseminasi buatan akan menghasilkan sapi berukuran besar, seperti jenis Brahma dan Limosin.

Jadi harus melahirkan dua kali, kalau satu kali masih kurang aman. Tingkat kematiannya bisa sampai 10 persen,” jelas Amran.

Untuk mendukung produksi daging sapi mandiri, Direktur Jenderal Peternakan Kemen­tan Syukur Iwantoro mengaku akan menghapus bea masuk sapi indukan.

Kami sedang bicarakan dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Keuangan. Diusahakan jadi nol persen,” katanya.

Pihaknya memperkirakan kebutuhan daging sapi pada 2015 mencapai 640 ribu ton. Adapun sapi lokal yang terse­dia saat ini berjumlah 251 ribu ekor, yang setara dengan 48 ribu ton daging. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya