Berita

budi gunawan

Sekjen Nasdem: Presiden Zolim Kalau Tak Melantik Komjen Budi Gunawan

JUMAT, 16 JANUARI 2015 | 08:32 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Partai Nasdem menegaskan, Presiden Joko Widodo untuk segera melantik Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Sutarman.

"Kalau (Presiden) tidak melantik, menzalimi itu namanya. Harusnya dilantik. Bahwa ada persoalan tersangka, itu soal lain," tegas anggota Komisi III DPR dari Fraksi Nasdem, Patrice Rio Capella, kepada kantor Berita Politik RMOL pagi ini (Jumat, 16/1).

Pasalnya, Komjen Budi Gunawan saat ini sudah dipermalukan setelah ditetapkan KPK sebagai tersangka, karakternya dihancurkan, dan kesempatan untuk menjadi Tribrata 1 tidak diberikan. "Itu kejam namanya," tegas Sekjen DPP Partai Nasdem ini.

Dia mengingatkan, semua tahapan pencalonan Komjen Budi Gunawan untuk menjadi Kapolri sudah dilakukan. Mulai dari namanya diusulkan Kompolnas ke Presiden lalu diproses di Komisi III DPR dan disahkan di Rapat Paripurna.  "Dan sepenuhnya mendapat dukungan dari 9 fraksi. Jadi saat ini tinggal pelantikan," tegasnya.

Pasalnya, dia menambahkan, Kepala Lemdikpol tersebut ditetapkan sebagai tersangka ketika proses fit and proper test sedang berjalan. Berbeda misalnya, kalau sudah ditetapkan jauh-jauh hari sebelumnya.

"Kalau tidak dilantik, berarti Kompolnas salah, Presiden salah, dan DPR salah. Yang benar hanya KPK. Apakah KPK selamanya benar, kan tidak juga," tegasnya.

Makanya, proses politik harus tetap jalan. "Ini dalam kondisi extra ordinary. Karena tersangka, (saat) menjadi fit and proper test. Bukan jauh-jauh hari. Jadi (Presiden) harus berani ambil keputusan," tegasnya.

Berarti Indonesia akan punya Kapolri seorang tersangka? "Itu kalau kita lihat kesimpulannya. Lihat juga dong prosesnya. Ini bukan tersangka biasa. Ada unsur-unsur lainnya. Sulit untuk tidak mengatakan, ada politisasi," tegasnya. [zul]

Populer

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

Indonesia Vs Bahrain Imbang 2-2, Kepemimpinan Wasit Menuai Kontroversi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59

Mantan Kepala Bakamla Angkat Bicara soal Polemik Coast Guard

Selasa, 15 Oktober 2024 | 12:41

UPDATE

Panggung Rakyat di Sudirman Mulai Gelar Dangdutan

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 21:52

Dosen UIN Sutha Bedah Keseimbangan Masalah Gender Guru PAUD dan TK

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 21:27

Dubes Mesir Apresiasi Budi Daya Udang Vaname di Sulteng

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 21:14

Spanduk Terima Kasih Jokowi dan Selamat Bekerja Prabowo-Gibran Hiasi Jalanan Jakarta

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 21:14

Besok Pelantikan Presiden, Menhub Minta KRL Tidak Berhenti di Manggarai

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 21:06

Buka Tutup Jalan Diberlakukan Saat Iring-iringan Presiden dan Wapres Menuju Istana

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 20:58

IMM-Markija Gelar Program Dahlan Global Leaders

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 20:57

MPR: Alhamdulillah Anies dan Ganjar Hadir di Pelantikan Prabowo-Gibran

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 20:40

Ketua MPR Minta Maaf Pelantikan Prabowo-Gibran bakal Bikin Macet

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 20:35

PN Jaktim Kabulkan Gugatan Supplier CPO atas Sengkarut Agribisnis Astra

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 20:34

Selengkapnya