Berita

adhie massardi

Adhie M Massardi

Menimbang Nasib Air-Indonesia

JUMAT, 16 JANUARI 2015 | 01:29 WIB | OLEH: ADHIE M. MASSARDI

BERITA musibah AirAsia QZ 8501 sudah hampir memasuki babak akhir setelah tim Basarnas yg bernas sukses menemukan BlackBox pesawat na’as yang jatuh di selat Karimata (Pangkalan Bun).
 
Berkat berita di berbagai jenis media selama beberapa minggu yang mengangkat berbagai aspek kedirgantaraan, kini kita jadi lumayan paham soal dunia penerbangan.
 
Kini saya jadi bisa lebih memahami ketika negara kita yang sering dianalogikan (diumpamakan) pesawat yang membawa seluruh rakyat Indonesia.
 

 
Karena itu di zaman Soeharto ada istilah "Indonesia siap lepas (tinggal) landas" karena dianggap sudah hampir menyelesaikan program Pembangunan Jangka Panjang 25 Tahun (PJP) Tahap I yang berlangsung sejak 1968 hingga 1993.

Tapi baru mengangkasa sebentar, pada 1998 sekonyong-konyong muncul awan Kolumonimbus itu. "Pesawat Air-Indonesia" pun mengalami turbulensi dan terguncang hebat. Pendaratan darurat. Pilotnya diganti!
 
Pada era Susilo Bambang Yudhoyono, "Air-Indonesia" disebut-sebut auto pilot. Tapi karena tetap di landasan, sedang pilotnya lebih banyak nyanyi dan bersolek diri, selama 10 tahun "Air-Indonesia" tidak ke mana-mana. Malah rugi bahan bakar karena mesin pesawat terus dihidupkan.
 
Kini, setelah banyak menyimak berita dunia penerbangan, muncul pertanyaan di benak saya. Dan ingin saya tanyakan kepada Anda.
 
1.    Menurut Anda, apakah pesawat "Air-Indonesia" secanggih Airbus A320-200 seperti yang dipakai AirAsia QZ8501, dengan sistem kendali fly by wire digital?
 
2.   Menurut Anda, apakah pilot "Air-Indonesia" sehebat Kapten Irianto yang sangat berpengalaman karena telah mengantongi 20.537 jam terbang, dan memiliki 2.500 jam terbang di militer serta 1.000 jam terbang bersama F-5 Tiger?
 
Hidup, mati, dan takdir memang hanya milik Allah SWT. Tapi kita bisa berkaca, pesawat secanggih Airbus A320-200 yang dikendalikan pilot seandal Kapten Irianto bisa mengalami nasib seperti itu, bagaimana nasib "Air-Indonesia" yang membawa lebih dari 230 juta rakyat?
 
Jadi bila Anda tahu ada masalah pada pesawat dan pilotnya tapi Anda diam saja, maka Anda termasuk dalam golongan orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
 
Karena dalam agama (Islam) yang saya yakini, kita berdosa kalau tahu tapi membiarkan duri di jalan yang bisa mencelakakan orang. Dan akan mendapat pahala bila kita menyingkirkan duri itu. Wallahualam bishawab!
 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya