Untuk melestarikan makanan khas daerah Gorontalo di kalangan masyarakat, Pemerintah Provinsi Gorontalo berencana memasukkan Ilmu Gizi Makanan Khas Gorontalo dalam kurikulum muatan lokal (mulok) bagi siswa SD, SMP dan SMA/sederajat.
"Sangat penting untuk memperkenalkan makanan khas daerah kepada anak sejak dini, makanya saya perlu dibuat perdanya untuk mendukung ide tersebut," kata Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie.
Usulan itu nampak dalam Ranperda tentang Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah Gorontalo yang disampaikan oleh Gubernur Rusli Habibie dalam Sidang Paripurna DPRD.
Usulan Ranperda entang Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah Gorontalo ini, menurut Rusli, selain dapat menunjang status gizi, kesehatan dan kebugaran, bahan yang digunakan untuk membuat makanan tradisional adalah bahan lokal alami yang tidak mengandung bahan kimia yang cenderung merugikan kesehatan.
"Perlu kita sadari saat ini telah terjadi perubahan perilaku konsumsi makanan tradisional serta perilaku konsumsi makanan di kalangan remaja," tuturnya.
Lebih lanjut Ketua DPD I Golkar itu mengemukakan,, dewasa ini makanan tradisional sudah mulai kurang dikenal bahkan ditinggalkan oleh generasi muda. Ruang lingkup pelestarian dan pengembangannya juga sangat terbatas sehingga keragaman makanan tradisional sudah tidak diketahui oleh masyarakat, terutama generasi muda.
"Atas pertimbangan tersebut dan dalam mengantisipasi perubahan perilaku konsumsi makanan tradisional Gorontalo, maka diusulkanlah kebijakan ini melalui pembelajaran mata pelajaran ilmu gizi berbasis makanan tradisional Gorontalo," jelas bekas Bupati Gorontalo Utara itu.
[wid]