Berita

Nusantara

Komisi IX Segera Panggil Menkes Bahas Malpraktek

SELASA, 13 JANUARI 2015 | 18:37 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Komisi IX DPR memberi sinyal akan memanggil Menteri Kesehatan, Nila F. Moeloek, guna membahas kasus-kasus dugaan malpraktek yang selama ini terjadi. Hal itu dilakukan untuk mengklarifikasi laporan-laporan yang masuk ke Komisi IX DPR selama ini.

Demikian disampaikan anggota Komisi IX DPR Irma Chaniago disela-sela Rapat Dengar Pendapat (RDP) tentang UU Pekerja Rumah Tangga (PRT) di ruang Komisi IX DPR, Jakarta, Selasa (13/1).

"Ini menyangkut hak-hak pasien dan juga menyangkut Hak Asasi Manusia, kita prihatin masih ada dugaan malpraktek yang diberitakan media akhir-akhir ini," ujarnya.


Politisi Nasdem ini mengaku sepakat soal perlindungan dokter. Namun demikian tidak berarti dugaan-dugaan malpraktek tidak diselesaikan dengan baik.

"Kita nanti akan menanyakan kepada pemerintah, khususnya Menkes, sejauh mana mereka menangani persoalan ini," tandasnya.

Seperti diketahui, pada ada November (24/11), keluarga Pita yang diduga korban dugaan malpraktek datang ke DPR untuk melaporkan kasus itu ke Komisi IX dan meminta agar DPR merespon adanya dugaan kelalaian penanganan praktek di rumah sakit Andhika, Jalan Warung Sila Gudang Baru, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Pita adalah diduga korban malpraktek di rumah sakit tersebut, yang mengakibatkan anak di dalam kandungan meninggal dunia. Kematian anaknya disebabkan lantaran bidan telat menangani Pita yang sudah sering kali mengalami kontraksi sampai mengeluarkan darah.

Tindakan RS yang mengakibatkan kematian anak pertama dari Pita Sari, Isteri dari Moza tersebut patut diduga melanggar UU 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan serta UU tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

Saat ini, Keluarga Pita sedang menempuh jalur hukum karena tak ada niat baik yang dilakukan RS tersebut. Dijelaskan kuasa Hukum Keluarga Pita, Gunawan Widjaja, dirinya telah mengirimkan surat somasi tersebut kepada RS yang bersangkutan namun tidak ada respon dari RS tersebut. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya