Berita

abraham samad/net

Hukum

Abraham Samad Pastikan Penetapan Tersangka Komjen BG Tidak Mendadak

SELASA, 13 JANUARI 2015 | 15:50 WIB | LAPORAN:

. Penetapan status tersangka dugaan tindak pidana korupsi berupa transaksi mencurigakan dari pejabat negara alias rekening gendut yang disematkan kepada Komjen Pol Budi Gunawan tidak dilakukan secara mendadak.

Ketua KPK Abraham Samad menyatakan, nama Komjen Budi Gunawan sebelumnya sudah mendapatkan tanda merah saat pihaknya diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo untuk melakukan penelusuran terhadap sejumlah pihak yang namanya masuk sebagai calon Menteri Kabinet Kerja.

"Jadi ini bukan serta merta. Bahwa Komjen BG (Budi Gunawan) saat pencalonan menteri penelusuran jejak maka yang bersangkutan sudah diusulkan, tapi karena KPK sedang menangani kasusnya kami berikan catatan merah, jadi tidak elok kalau diteruskan," kata Samad dalam keterangan pers di Kantor KPK Jakarta, Selasa (13/1).


Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto juga mengatakan hal senada. Kata dia, selama ini pihaknya hanya berusaha menahan diri untuk tidak mempublikasikan penyelidikan yang tengah dilakukan terkait dugaan transaksi mencurigakan Komjen Budi Gunawan.

"Kami selama ini menahan diri untuk bicara betul karena prosesnya sedang jalan, ekspose belum dilakukan, semua dilakukan untuk memastikan proses yang sedang berjalan dilakukan secara baik," jelas dia.

Lebih jauh, pria yang biasa disapa BW itu menekankan penetapan status tersangka Komjen BW sudah melalui standar operasional prosedur yang berlaku di KPK.

"Mulai dari penerimaan sampai ekspose beberapa kali sampai penyelidikan beberapa kali dilakukan proses yang sangat lama. siapa orang dan transaksi dan cara, mohon maaf belum bisa dijelaskan karena yang bisa dijelaskan adalah hasil ekspose dan dikeluarkan Sprindik (Surat Perintah Dimulainya Penyidikan). Tapi kami pastikan nanti akan dirumuskan di dakwaan," demikian bekas Ketua YLBHI itu. [rus]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya