Berita

Nusantara

Pendemo Geruduk Kongres AS, Tuntut Cheney Diadili

SELASA, 13 JANUARI 2015 | 10:49 WIB

Sekelompok pengunjuk rasa menuntut pejabat CIA yang terlibat dalam penyiksaan tersangka teroris.

Sekitar 10 pengunjuk rasa yang menamakan diri 'Saksi Menentang Penyiksaan' masuk dan meneriakkan protes di ruang galeri pengunjung Senat AS. Mereka menyerukan pembebasan penuh terhadap para tahanan.

Pemimpin Senat minoritas, Dick Durbin dari Illinois berbicara di forum ketika protes dimulai.


"Tuntut sekarang! Tuntut sekarang! dan buka laporan lengkap!," lantang Dick sebelum dibawa keluar ruangan oleh polisi Capitol dengan tangan diborgol plastik.

Sementara para pemrotes terus meneriakkan nama mantan menteri pertahanan AS, Dick Cheney

"Tuntut para penyiksa, Cheney tidak kebal hukum," teriak para pemrotes seperti dikutip dari Press TV.

Laporan Komite Intelejen Senat, mengungkap kebrutalan teknik interogasi yang diterapkan CIA terhadap tersangka teroris selama pemerintahan George W Bush. Program itu dimulai setelah peristiwa 9/11 sampai April 2006.

Komite Intelejen Senat mengatakan program itu tidak berhasil. CIA menyatakan sebaliknya.

Penyiksaan luar biasa biadab adalah memaksa tahanan berdiri selama 180 jam tanpa tidur. Jika tidak berdiri, tahanan dipaksa berada pada posisi menyakitkan, dengan tangan diborgol di atas kepala.

"Akibatnya, banyak tahanan menderita insomnia, halusinasi, paranoia, dan beberapa mencoba bunuh diri," demikian laporan itu.

Laporan ini telah menarik kecaman keras dari PBB dan kelompok hak asasi manusia dunia, yang lantas menyerukan semua pejabat AS yang terlibat dalam penyiksaan harus diajukan ke pengadilan karena melanggar Konvensi PBB yang menentang penyiksaan. Konvensi diratifikasi AS tahun 1994.

Pada bulan Desember, Cheney pada saat program penyiksaan CIA, membela metode penyiksaan yang terungkap dalam laporan tersebut. Dia berkata: "Saya akan melakukannya lagi dalam satu menit."[mhs/wid]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya