Berita

Politik

Tiga Tantangan Berat Jokowi Benahi Pajak

MINGGU, 11 JANUARI 2015 | 12:39 WIB | LAPORAN: SHOFFA A FAJRIYAH

Hampir di seluruh dunia, pajak adalah bagian pendapatan utama. 70 persen penerimaan negara berasal dari pajak.

Namun di Indonesia, kesadaran membayar pajak masih sangat minim. Oleh karena itu, di era pemerintahan yang baru Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki banyak tantangan untuk membenahinya.

ekonom dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) yang juga aktivis antikorupsi. Dahnil Azhar,  merincikan tantangan Jokowi dari sisi eksternal maupun internal.


"Dari sisi eksternal, yang pertama yaitu kita punya wajib pajak yang teregistrasi sebanyak 60 juta individu namun yang baru membayar pajak hanya 23 juta individu. Sementara dari 5 juta badan usaha wajib pajak yang teregistasi, hanya 550 ribu yang bayar pajak," papar Dahnil, dalam diskusi Front Page dengan tema "Jokowi Lawan Mafia Pajak!" yang digelar  Kantor Berita Politik di Bakoel Koffie Cikini, Jakarta Pusat, siang ini (Minggu, 11/1).

Sementara dari sisi internal, tak hanya masalah pada data pajak yang belum clear. Dahnil juga menyebut bahwa ada trio mafia pajak, yaitu pegawai pajak, pengadilan pajak, dan pengusaha selaku wajib pajak. Disebut trio mafia pajak karena modus pertama biasanya hampir semua tuntutan keberatan wajib pajak didorong oleh pegawai pajak. Kedua, setelah masuk pengadilan pajak, malah meringankan pajaknya.

"Hampir 80 persen yang masuk pengadilan pajak dikabulkan," lanjut Dahnil, yang juga ketua Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah.

Selain itu, pengadilan pajak masih jadi perdebatan, karena secara teknis berada di bawah Mahkamah Agung (MA) tetapi secara administratif di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Bahkan, Menteri Keuangan (Menkeu) bisa mengusulkan hakim pengadilan pajak.

"Ini menjadi masalah. Oleh karena itu, tiga bagian inilah yang harus dibenahi Jokowi," tandasnya.[wid]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya