Berita

foto:rmol

Nusantara

Polisi Tilang Ratusan Motor Pelajar di Tasik

KAMIS, 08 JANUARI 2015 | 21:34 WIB | LAPORAN:

. Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya bekerjasama dengan Satlantas Polresta  Tasikmalaya sudah mengedarkan surat larangan kepada pelajar SD hingga SMA sederajat membawa kendaraan ke sekolah. Ternyata himbauan tersebut tidak diindahkan oleh para pelajar.

Buktinya, Kamis siang (8/1), masih banyak pelajar yang berangkat sekolah menggunakan sepeda motor. Polisi pun tidak tinggal diam.

Akhirnya, ratusan sepeda motor yang dikendarai pelajar dan rata-rata tidak mempunyai Surat Izin Mengemudi (SIM) ditilang. Polisi membawa ratusan sepeda motor tersebut menggunakan truk ke Mapolresta Tasikmalaya.


Beberapa pelajar mengaku dirinya tidak tahu ada larangan membawa sepeda motor ke sekolah.

"Seharusnya sosialisasinya jangan sehari. Tapi empat atau sampai lima hari. Saya saja tidak tahu jika ada larangan membawa sepeda motor," kata Andi, siswa SMPN 1 Tasikmalaya, yang diamini Dudung, temannya.

Sementara itu menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Achdiyat Siswandi, larangan itu sudah ditetapkan jauh hari. "Pelajar dilarang membawa kendaraan bermotor ke sekolah," sebut dia.

Dalam surat edaran tersebut, setidaknya terdapat sembilan poin untuk sekolah, pelajar dan orang tua. Dari mulai pelarangan pihak sekolah kepada siswa, hingga pengawasan orang tua kepada anaknya.

"Termasuk juga himbauan penggunaan transportasi publik ke sekolah. Dan terutama pelajar yang mengakali kendaraan bermotor parkir di luar sekolah menjadi pengawasan sekolah pula," kata Achdiyat.

Ketika disinggung beberapa sekolah yang tidak dilalui rute angkutan umum, ia mengatakan ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan sekolah. Salah satunya bagaimana pengawasan bisa lebih diperketat.

"Misalnya SMA 10, tidak ada rute angkot. Tadi sudah berkomunikasi dengan kepala sekolah, pada intinya pengawasan lebih diperketat. Bukan pengecualian, tetapi ruhnya sebenarnya siswa tidak melanggar undang-undang," ucapnya. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya