Publik media sosial kaget mengetahui oknum petugas bandara Soekarno-Hatta melakukan pemerkosaan terhadap Warga Negara Asing (WNA). Tweeps meminta pengelola bandara memperbaiki layanan.
Di Twitter account @hexagon geram mengetahui oknum petugas bandara Soetta memperkosa WNA yang baru turun dari pesawat. Dikatakan, tinÂdakaan asusila oknum petugas telah mencoreng muka Indonesia. Buat malu Indonesia saja, keterlaluan,†kicaunya.
Account @indobadminton meÂngaku jengkel mendengar oknum petuÂgas bandara melakukan pemerÂkoÂsaan terhadap wisawatan. BanÂdara harusnya menjadi tempat yang aman buat turis mancanegara dan lokal,†kesalnya.
Account @franzirian khawatir damÂpak tindakan amoral petugas banÂdara akan menggurangi minat wisatawan luar negeri datang ke tanah air. Program Visit Indonesian bisa gagal total,†katanya.
Account @hendrasugianto meÂngaÂÂtakan, bagaimana mungkin peÂmeÂrintah bisa menarik kedatangan wiÂsatawan, kalau pelayanan petugas di bandara kacau balau. Pelayanan buÂruk begini. Siapa yang mau datang kaÂlau Indonesia tidak aman,†keluhnya.
Account @budi.sutanto.39 meniÂlai, sudah saatnya Menteri PehuÂbungan Ignasius Jonan melakukan pembenahan toÂtal di bandara Soetta yang berkelas inÂternasional. Inilah saatnya meÂlakukan pembenahan. Soetta sekarang kondisi memÂpriÂhatinkan. Pelayanan berasa seÂperti terminal,†sindirnya.
Account @alip.sunandar meminÂta, pemerintah melakukan peromÂbakan besar-besaran komposisi peÂjabat pengelola bandara. Pejabat bandara Soetta sudah terlalu lama dalam zona nyaman. Sudah saatnya dirotasi,†usulnya.
Account @soegito.hartanto deÂngan tegas meminta pemerintah meÂnindak pimpinan pengelola bandara karena lemah melakukan pengaÂwasan terhadap aparat keamanan. Tolong segera tindak Direksi AngÂkasa Pura karena masalah ini sudah sangat memalukan,†desaknya.
Account @boson mengkompor-kompori Menteri Perhubungan seÂgera menindak tegas pejabat peÂngeÂlola bandara. â€Perlu tindakan keras dari pak Menteri Jonan. Ingat ini bandara internasional. Pintu gerbang Indonesia,†tegasnya.
Account @mm.legend memperÂkirakan tindakan pemerkosaan terÂhadap WN China, hanya satu kasus sekian banyak kasus yang tidak ketahuan. Ibarat pohon ini hanya daunnya saja, tapi ranting, batang, dan akar tidak terungkap,†duganya.
Account @anuani menilai, pelaÂyanan bandara Soetta saat in sudah sangat memprihatinkan. Kumuh, peÂsaÂwat suka delay, petugas suka bongÂÂkar koper orang, dan pemerÂkosaan, bukti buruknya pelayanan,†nilainya.
Account @cintaindo9 mengkhaÂwatirÂkan, kerja keras Presiden Joko WiÂdodo mempromosikan wisata IndoÂnesia ke negeri orang, hancur beranÂtakan, pasca tindakan aksi peÂmerkoÂsaan. Citra negara bisa rusak lagi, akibat ulah si pemerkosa,†ingatnya.
Account @pipin memperkirakan, sejumlah wisatawan asing akan membatalkan acara tahun baruan di tanah air, setelah mengetahui banÂdara Soetta tidak aman. Goodbye rezeki tahun baruan, hehe,†guraunya.
Account @kevin_kho mendesak para oknum petugas pelaku pemerÂkoÂsaan diberi hukuman setimpal. Orang beginian dikebiri saja. Emangnya bandara tempat cabe-cabean,†geramnya.
Account @seko32 mewanti-wanti aparat kepolisian untuk tidak menuÂtupi-nutupi kesalahan oknum petugas. Jangan ada ini ada itu,†ingatnya.
Berbeda, Tweeps @kulde54c meÂnilai, ada yang janggal dalam kasus peÂmerkosaan. Dia mencurigai, ada upaya pihak asing merusak citra InÂdonesia. Ini janggal kenapa KeÂdubes China tidak buat laporan unÂtuk korban, tapi malah langsung kirim pulang,†herannya.
Tweeps @llllll menduga, WN asal China yang diperkosa memang seorang pekerja seks komersil jaringan internasional. Bisa jadi si perempuan ini PSK yang datang bermodus turis. Buktinya cepet dipulangkan,†klaimnya.
Tweeps @pinginkomen mengimÂbau publik tidak tergesa-gesa meÂnyalahkan sang petugas. Ingat? Dulu ada mahasiswa Malaysia ngaku diperkosa, tapi bohong pas diselidiki,†serunya.
Tweeps @masalah sebt berkeÂlakar, WNA asing asal China marah, karena tidak diberi bayaran sesuai harapan, setelah berhubungan baÂdan. Wajar dia marah, cuma diÂbayar 300 ribu. Itu mah kemurahan bro. Hahaha,†kelakarnya.
Tweeps @lovebali bersikap netral. Dia berharap, pasca kejadian pelayaÂnan bandara berbenah. Pelaku seÂrahkan ke polisi, dan pelayanan harus segera diperbaiki,†katanya.
Wanita Kewarganegaraan China mengaku diperkosa oleh dua orang petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Korban berkulit putih itu mengaku diperkosa oleh dua oknum tersebut di Hotel Pop, yang terletak tidak jauh dari kawasan bandara.
Dua petugas Bandara Soekarno-Hatta yang diduga memperkosa korban sudah dimintai keterangan, tetapi tidak ditahan,†ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto kepada wartawan, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta kemarin.
Peristiwa dugaan perkosaan itu belum bisa dibuktikan kebenaÂrannya. Sebab, berdasar keterangan dua pelaku, berinisial R dan B. Mereka mengaku tidak memaksa korban. Sedangkan korban sendiri belum bisa dimintai keterangan lantaran keburu dipulangkan ke negara asalÂnya oleh pihak Kedubes Tiongkok, sebelum korban melapor.
Peristiwa itu berawal ketika korÂban baru sampai di Terminal II D pada Sabtu 20 Desember pukul 22.00 WIB. Sesampai di sana, bekas peÂnumpang pesawat China Airlines itu didatangi dua pria yang berpaÂkaian seragam abu-abu tua, mirip petugas keamanan Bandara Soetta dan menawarkan penginapan.
Namun, oleh kedua pria tersebut, korban dibawa keliling. Korban yang tidak bisa berbahasa Indonesia diÂberi minuman dingin. Tidak lama kemudian korban tidak sadarkan diri dan dibawa masuk ke dalam salah satu hotel di kawasan tersebut.
Setelah diperkosa, pelaku meÂninggalkan uang Rp 300 ribu di meja kamar hotel nomor 617 lantai 6, lanÂtas pelaku pergi keluar hotel begitu saja. Karena merasa lemas. Korban berusaha keluar dari hotel untuk meminta tolong.
Petugas di bandara memberi pertoÂlongan dengan cara memÂbawanya ke Polres Bandara Soetta. SeÂtelah dilakukan penyelidikan, peÂtugas kepolisian membawa korÂban ke Kedutaan China.
Manajer Humas dan Protokoler Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II (Persero) Yudis Tiawan mengaku sudah menyatakan permohonan maaf atas kejadian itu. ***